"Saya terima nikah dan kawinnya Irfa Firdaus binti Rahmat Hidayat dengan mas kawin tersebut dibayar tu..., nai."
"Bagaimana para saksi? Sah?"
"SAH!!!"
"Alhamdulilah...."
"Masya Allah."
Riuh orang bergemuruh mengucapkan takbir atas kelancaran pernikahan Mahesa dan Irfa yang allhamdulillah berlangsung tanpa kendala dan tepat waktu.
Semua orang benar-benar berbahagia sehingga tidak sedikitpun ada yang menangis haru.
Apalagi, Bu Anita sendiri sungguh tidak menyangka anak yang selama ini dia rawat ternyata sudah besar dan memiliki tanggung jawab untuk memberi nafkah lahir dan batin kepada anak orang lain.
Dia tak menyangka dengan semua keadaan yang telah terjadi saat ini.
Tangis Irfa pecah sehingga dia berusaha menahan semuanya saat penghulu membacakan doa untuk mereka berdua.
Mahes hanya terdiam.
Dia tidak banyak melakukan gerakan selain diam dan dan terkadang melempar senyuman kecil kepada Bu Anita.