Kali ini, wanita tampil tak seperti biasanya.
Dengan balutan kebaya yang menjuntai ke bawah dan hiasan yang tak terlalu mencolok, cukup menandakan bahwa Balqis saat ini akan pergi ke sebuah undangan untuk menunaikan hajatnya bisa melihat langsung sebuah pernikahan.
Ada banyak pilihan yang telah dia datangi. Tentu dalam sebuah pernikahan, orang-orang pasti sangat bahagia jika mendapati temannya sendiri akan menikah dengan orang yang dia cintai.
Namun, berbeda dengan undangan pernikahan yang justru membuat mood Balqis makin hancur.
Sedari tadi, wanita itu masih terus saja melamun dengan tatapan yang kosong saat Bu Azma menghias wajahnya.
Tidak.
Tidak ada satupun air mata yang jatuh. Hanya saja, Balqis terlihat seperti orang linglung yang tak tahu arah jalan pulang.
Sesekali bi Azma mengajaknya ngobrol tapi wanita itu tidak pernah mendengarnya.