Kebahagiaan itu benar-benar terlihat dari diri seorang Balqis. Dia sama sekali tak menyangka bisa bertemu dengan teman masa kecilnya yang selalu memberikan banyak keceriaan dan rasa semangat dari diri seorang Zaid.
Sikap perhatian dan rasa pedulinya itu, seketika membuat Balqis merasa rindu apalagi ketika dirinya dipertemukan lagi dengan seseorang yang telah lama tak bertemu.
Zaid adalah anak yang begitu baik dan tutur katanya sopan. Wajahnya masih sama dan tak menunjukkan reaksi sombong atau apa pun yang membuat wanita itu begitu senang ketika melihatnya.
Balqis lantas beranjak dari tempat duduknya kemudian menemui Zaid dengan wajah yang ceria.
"Gimana kabar kamu sekarang? Wah ternyata masih sama ya kayak dulu." serunya dengan antusias sedangkan Zaid mengangguk kecil.
"A-alhamdulillah. Aku baik-baik aja, Qis. Kamu gimana kabarnya?"
"Aku juga baik-baik aja. Alhamdulilah."