Pak Sahin di atas panggung mencibir melihat penampilan para pemberontak itu. Dalam hati, dia sudah memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama. Matanya menatap salah satu kursi perjamuan di Departemen Manajemen Artis.
"Ada apa?" Andi bertanya pada Sasha dengan suara pelan.
"Lihat saja!" Sasha tampak pusing. "Mereka hanya orang gila! Mereka tidak tahu kalau mereka sebenarnya sedang dimanfaatkan."
"Apa yang terjadi sebenarnya? Siapa yang memanfaatkan siapa?" Andi bingung. Tetapi ketika melihat Lisbeth di meja di depan, ternyata wanita itu sedang berbalik dan menatapnya dengan senyum penuh arti.
Pak Sahin melanjutkan, dengan dagu sedikit terangkat dan tatapan menghina seperti di adegan-adegan drama TV, "Kalau kalian punya waktu untuk melakukan hal ini, kenapa kalian tidak bisa mencari waktu untuk menemui saya? Kenapa kalian hanya terus menonton dari kejauhan?"