Chapter 74 - Dilema

Kantor Perusahaan Film dan Televisi Cherry, di ruangan Sasha.

Melihat Sasha memegang surat pengajuan itu dengan wajah frustrasi, Andi ikut tertegun.

Masih ada waktu lebih dari sebulan sebelum festival film, dan Andi hanya memikirkan akhir tahun, pulang dan melihat anaknya. Dan dia juga ingin membicarakan soal membeli rumah dengan keluarga Yenny. Atau bersantai saja. Dia sudah kelelahan belum lama ini. Tetapi kenapa sesuatu terjadi lagi?

"Mbak Sasha, bukankah waktu itu Mbak bilang bahwa pekerjaan ini bukan giliranku?" Andi berkata dengan kesal.

Sasha memasang wajah pasrah dan berkata, "Mohon diingat, Pak Sahin bilang ini belum tentu giliranmu, tapi bukan berarti tidak sama sekali. Masih ada kemungkinan bahwa kau yang akan diberikan pekerjaan ini. Oke, mari kita bekerja. Beri tahu Riana apa yang kau butuhkan, dan aku akan mengajak Safan dan Bowo berkeliling di acara itu. Ayo pergi!"

Setelah itu, dengan suara pintu ditutup dengan keras, Sasha pergi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS