Leia menggigiti kukunya dengan kesal. Pada akhirnya, dia hanya menghempaskan tangannya.
Melihatnya, Hans bertanya dengan bingung, "Ada apa, Mbak Leia?"
"Aku tidak akan pergi makan malam nanti."
"Bukankah ini tidak pantas? Waktu itu, kamu sudah menjual mobil hadiah dari orang lain…."
"Mobil itu sudah diberikan padaku. Kenapa aku tidak boleh menjualnya?" tanya Leia. "Aku berubah menjadi pembunuh di jalanan! Betapa berbahayanya kalau aku berkendara! Apa kau pernah memikirkan keselamatan orang-orang di jalanan?"
"Tapi mereka juga sudah berbaik hati…."
"Kalau begitu katakan dulu pada Pak Galih. Sebelum mereka memberikan sesuatu kepada seorang perempuan, tidak bisakah mereka menanyakan terlebih dahulu apa yang disukai perempuan itu?" kata Leia dengan muram. "Hanya karena keluarganya adalah pemegang saham dari sebuah perusahaan otomotif, mereka memberikan sebuah mobil? Kalau melihat cara berpikir mereka yang seperti ini, tidakkah menurutmu ada yang salah?"