"Beraninya kau meremehkanku!"
Melihat Abrar tidak menatap matanya, Riyadi tampak tidak mau dan berteriak kepada wasit di sebelahnya: "Cepat."
"Mulailah." Wasit memberi perintah, dan Riyadi berteriak "Ah hit", meniru postur tubuh Bruce Lee, dan menyerang Abrar.
Abrar berdiri di sana dengan kedua tangan di belakang punggungnya, kokoh seperti gunung, seolah dia tidak melihat Riyadi muncul.
"Ayolah!"
Orang-orang di antara hadirin berteriak dan bersorak untuk Riyadi. Riyadi menerima dorongan besar, dan dengan momentum yang besar, dia meninju Abrar. Pukulan ini cukup kuat, dan sepertinya Riyadi sudah biasa melatihnya. Tapi pukulan ini tidak cukup untuk Abrar.
Tepat ketika tinjunya hendak mengenai pipi Abrar, Abrar tiba-tiba mengangkat tangannya dan menggenggam tinjunya.
"Apakah kalian hanya memiliki kemampuan ini?"
Abrar mencibir, dan tiba-tiba menarik Riyadi ke depan, satu lututnya terbentur dagu Riyadi.
Kraaaaaak