Kedua pengawal yang ditendang ke udara oleh Dias segera kehilangan energi mereka. Mereka terbaring di tanah hingga memuntahkan darah, tampaknya menderita luka dalam.
Adapun anak-anak keluarga Sastrowardoyo yang melihat pengawal itu dirobohkan, senyum mereka menghilang. Mereka buru-buru bangkit dari tanah, menatap Dias dengan marah, dengan tatapan mematikan di mata mereka.
Mereka berdiri di pinggir lapangan dan menyaksikan, mereka tidak mau dikalahkanoleh bajingan Dias Bagaimana mereka bisa mentolerir Dias begitu merajalela.
Gilang berkata dengan marah: "Ayo potong kaki anak ini untuk melihat apakah dia bisa menendang."
Pengawal lainnya melihat kaki Dias yang seperti kilat barusan. Mereka sedikit cemas, tetapi mereka mengelilingi Dias dengan orang banyak, dan bahkan mengepung Dahlia.
Dias tersenyum jijik, dia berlari ke depandan bergegas ke kerumunan musuh.