Melihat Dias membiarkan dirinya mengidentifikasi sepotong batu besar, mulut Babah Rafi berkedut. Jiwa bos berlian di dalam hatinya tidak senang, mengira Dias sedang menggodanya.
Namun, memikirkan adegan di mana Sugiono menyapa Dias sebelumnya, dia tahu bahwa pemuda yang bahkan harus berlari pada Gilang yang pergi ke keluarga Sastrowardoyo di Jakarta ini jelas bukan karakter biasa.
Karena itu, Babah Rafi secara alami tidak ingin menyinggung Dias, jadi dia harus mengeluarkan kemampuan profesionalitasnya. Dia bangkit dan berjalan menuju Dias berniat untuk mengambil kerikil di tangannya. Babah Rafi bergumam beberapa kata dengan santai, hanya untuk memperkirakan nilai barang yang dibawa Dias tidak lebih dari ratusan ribu yang tidak berharga.
"Haha, karena anakmu akan dinilai, itu gila."