Menghadapi pertanyaan Jarot, mata Kertarajasa berkedip dengan tegas, mengangguk, dan berkata dengan suara yang dalam. "Ya, aku ingin membunuh Dias."
" Tidak, Saudaraku, kamu memaksakan dirimu ke dalam lubang api dengan melakukan ini. "Jarot segera membujuk.
Ketika Kertarajasa mendengar ini, dia merasa sedikit tidak nyaman dan berkata, "Jarot, anakku dibunuh oleh Dias. Dan karena Dias ini, kekuatan geng serigala hitam kami telah dibatasi. Jika aku tidak menyingkirkan Dias, bagaimana aku bisa, mendapatkan pijakan di Jogja di masa depan. Terlebih lagi, aku tidak bisa mengabaikan dendam dan kebencian Andre. Sebagai seorang ayah, aku akan membalasnya. " Jarot mengerutkan kening ketika Kertarajasa menolak untuk mendengarkan."Saudara Kertarajasa, Dias tidak sesederhana yang kamu kira. Bagaimana jika pembunuhan itu tidak berhasil?"