Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

El Morteza: The Princess

Rose12_6
--
chs / week
--
NOT RATINGS
6.8k
Views
Synopsis
Menjadi anak satu-satunya pemimpin organisasi mafia terkenal tak seperti bayangan orang-orang diluar sana. Dia, Anna, harus menanggung gunjingan semua orang di sekitar nya karena Papanya sama sekali tidak menyayangi dirinya. Hingga saat Dia mati pun, Papanya tetap duduk memandangnya dari kursi tanpa belas kasihan atau rasa sedih. Akhirnya setelah mati, Dia hidup lagi dengan jiwa yang berbeda. Dia bersumpah akan membalaskan kematian nya. Dia, Anna, kembali untuk membalaskan kematian-nya.
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1-- Wake up from the Death

"Di antara kami tidak ada yang lemah, tapi kalau ada yang lemah Dia harus binasa"

Itulah moto dari El Morteza, sebuah organisasi mafia yang kejam ingin menguasai dunia dengan segala macam cara agar semua yang mereka inginkan dapat tercapai.

Kisah seorang gadis yang merupakan anak dari sang pendiri El Morteza yang dipaksa untuk memimpin organisasi tersebut, tapi banyak yang menentang terutama dari petinggi El Morteza.

Mereka merasa dipimpin oleh seorang wanita adalah hal yang memalukan. Terlebih mereka merasa bahwa wanita adalah makhluk paling lemah di dunia.

Gadis itu terus dihina, dicerca, bahkan di injak-injak oleh seluruh anggota organisasi itu tapi tak ada yang membantunya termasuk Papa nya sendiri tak bereaksi apapun ketika anaknya sedang dalam titik rendah dalam hidupnya.

Sampai di suatu saat dimana gadis itu ketahuan kabur dari markas besar mereka, akhirnya ia dijatuhi hukuman gantung. Pas jam 12.00 waktu gadis itu wafat akibat di gantung.

Sebelum ia meninggal, ia sempat berkata,"Aku akan kembali". Tapi tak ada yang mendengarnya.

Setelah kematiannya, semua orang lantas diam menunggu reaksi apa yang akan di keluarkan oleh sang Papa tapi setelah semenit kematian anaknya, Ia menatap datar semua orang lalu keluar dari ruang eksekusi.

Semua orang kaget sekaligus lega karena pendiri El Morteza tidak bereaksi apapun.

"Engh...engh.."Lenguhan itu membuat semua orang kembali menarik napas.

Alangkah terkejutnya lagi mereka bahwa gadis yang sempat mereka kira sudah meninggal tapi kini tersadar kembali.

Gadis itu pun membuka matanya, di saat Dia membuka mata semua orang kaget karena warna matanya sangat berbeda dari sebelumnya.

Warna mata Anna sebelumnya adalah biru, tetapi sekarang berubah menjadi warna merah darah.

Gadis itu kemudian menatap tajam semua orang lalu melirik tali yang masih ada di lehernya.

"Hei kau! Apa yang kau liat cepat buka tali di leherku ini" Gadis itu berbicara kepada orang yang berdiri di samping nya.

Orang yang ia suruh hanya diam saja tidak tau lagi harus berkata apa sebab ia sendiri yang memasangkan tali itu dan ia sempat melihat bahwa gadis ini sudah mati lalu kenapa bisa ia hidup lagi.

"Kau!! Ku bilang lepas tali ini cepat!!!" Suara gadis itu berubah total menjadi suara yang mirip dengan pertanda kematian seseorang.

"I...ya. Saya buka" kata orang itu sambil tergagap karena suara gadis itu hanya cuman orang itu saja melainkan seluruh orang yang masih berada di ruang eksekusi merasa merinding mendengar suara itu.

Orang itu pun membuka tali di leher sang gadis membuat sang gadis tersenyum sinis dan melirik tajam orang yang di sampingnya.

Semua anggota El Morteza yang pernah menghinanya, mencerca, bahkan sampai menginjak-injak harga diri itu sangat ketakutan karena kali ini dia kembali dengan perubahan yang sangat berbeda.

Merasa di perhatikan, Anna kemudian menatap balik mereka semua dan berkata," Ada apa kalian menatapku seperti itu?Mau aku congkel mata kalian satu persatu?!!"

Sebagian orang lantas menundukkan matanya ke bawah agar tak kedapatan melihat Anna tapi ada sekitar 1-2 orang berani menyalakan api kepada Anna.

"Hahahaha, mau mencongkel mata kita? Dia saja tak punya kemampuan bahkan untuk mengangkat senjata saja dia tak bisa melakukannya,"kata seorang lelaki tertawa mengejek kepada Anna.

"Ohh...kau menantang ku lihat ini. Berani melakukan ini kepada ku itu berarti kau sudah siap menjemput kematian mu"kata Anna setelah itu Anna mengambil pisau yang berada di pinggang orang disampingnya lalu melemparnya ke arah lelaki tadi.

Bidikan itu tepat sasaran dan mengenai mata sang lelaki tersebut. Mata lelaki itu pun berdarah bahkan bola matanya keluar jatuh di lantai.

"Ahh....darah...bau ini akhirnya aku menciumnya lagi setelah sekian lama" kata Anna sambil menghirup aroma darah tersebut.

Semua orang lantas mundur satu persatu bahkan ada yang berlari keluar ruangan agar bisa melaporkan ini kepada sang pendiri El Morteza.

"Mau coba kabur dari pandanganku....oh..tak bisa semudah itu baby" kata Anna mengambil pisau dari orang di depannya lalu melemparnya kepada orang yang berusaha kabur.

Lemparan Anna mengenai kaki kanan sang korban akhirnya dia pun terjatuh di lantai dan mengeluarkan banyak sekali darah.

Anna pun perlahan-lahan mendekati korbannya yang lagi mencoba kabur.

"Tenanglah aku tak akan berbuat apa-apa. Aku...ahh...bau darah yang sangat harum..Aku jadi haus. Mari kita liat apakah kau memiliki darah yang bagus atau tidak" Anna mencabut pisau yang tadi ia gunakan untuk melempar korbannya lalu menjilat pisau penuh darah tersebut.

Aksi Anna ini membuat semua orang menjadi ketakutan bahkan sudah ada yang muntah.

Orang itu adalah gadis yang menemani Anna sedari kecil di markas tersebut.

Gadis ini juga sedih bahkan menangis ketika melihat sahabatnya mati karena di eksekusi.

"Aku jadi haus. Cepat ambilkan aku jus Alpukat." kata Anna.

"Tapi... kami kehabisan buah-buahan." kata lelaki itu ketakutan.

"Apa?! Tidak ada, kalian ini manusia atau robot?!" ucap Anna.

"Maaf, saya akan pergi membelikannya." Sebenarnya lelaki itu pergi melapor ke sang pendiri alias Papa 'Anna'untuk memberi tahu bahwa Anna telah hidup kembali.

Setelah melapor,. ia pun pergi membeli buah yang di minta Anna.

****

Papa bersama para pengawalnya pun datang ke ruang eksekusi.

"Ada apa ini?!" tanyanya pada semua orang yang berada di ruang eksekusi tersebut.

"Ketua, Dia..hi..hidup lagi tapi kami ti.. tidak tahu kenapa ia bisa hidup lagi." kata salah satu petinggi di situ.

Papa pun memandangi Anna dengan wajah datar dan dinginnya. Membuat beberapa di antara mereka bergidik ketakutan.

Tapi Anna yang di pandangi tidak merasa takut, ia malah tersenyum dan melambaikan tangan kepada Papa-nya.

"Apa kau yang membunuhnya?" tanya Papa kepada Anna ketika ia melihat jasad seorang lelaki tergeletak di lantai.

"Iya dong. Kalau bukan aku, siapa lagi. Iblis? oh tidak, kalian adalah iblis di sini. Bahkan setan akan berlari ketika melihat wajah kalian yang begitu jelek." kata Anna sambil tertawa.

Papa tidak membalas perkataanya tapi ia terus memandangi Anna. Ia juga sedikit bingung, kenapa anak ini bisa hidup lagi.

"Kau mau aku mati?!. Sebelum aku mati, aku harus membawa mu ke neraka lalu aku bisa mati dengan tenang." kata Anna tersenyum sinis kepada petinggi tadi.

"Maaf menganggu, ini pesanan mu." Pria yang melapor tadi sudah kembali membawakan pesanan Anna.

"Thanks, bro. Do you want to be my friend or something?" tanya Anna.

"Hah?" Jelas lelaki itu tidak mengerti karena Anna menggunakan bahasa Inggris dan lelaki itu adalah seorang yatim piatu.

Papa yang mengambilnya dari jalanan dan memasukkannya ke markas.

"You do not understand? because you are a person who never learns. Thanks for your loyalty to my dad, bro." kata Anna sambil bertepuk tangan.

"Anna?" panggil seorang gadis yang tadi muntah.

"Iya, ada apa?" jawab Anna. Ia pun membalikkan badannya dan melihat siapa yang memanggilnya.

"Rania??" kata Anna.

"Iya, ini aku Anna. Apa kau mengingatku?" balas Rania sambil tersenyum.

"Ingat. Kau adalah gadis yang sangat cengeng. Hahaha." Anna tertawa keras.

"Berhentilah menertawakan ku, Anna." kata Rania.

"Baiklah." balas Anna. Suasana menjadi tenang dan damai. Anna mengambil jus Alpukat nya lalu meminumnya dan seketika ia merasa segar lagi.

Saat memandangi sekitarnya, Anna melihat seorang wanita berada di samping Papa. Ia lantas bertanya karena penasaran.

"Papa, apakah ada seorang wanita yang mengikuti mu?" tanya Anna memperhatikan wanita itu dengan serius.

"Tidak." jawab Papa singkat.

"Hah? terus kenapa ada wanita itu di belakang mu. Aku jelas-jelas melihatnya, tidak mungkinkan aku melihat hantu. Ini jelas siang hari." kata Anna mengucek matanya beberapa kali.

TBC