"hei, hei. bangun!".

"ng, ada apa?".

"lihat, apa yang kutemukan hari ini".

"apa itu, semacam peta?".

"ini adalah peta sebuah rumah besar yang sudah ditinggalkan, bagus kan, aku ingin main kesana".

"ellie, kita ini hanya anak-anak, kita tidak tau apa yang ada didalam sana."

"jangan khawatir, akan kulindungi kamu, hihihi."

12 tahun kemudian....

"ng, aku terbangun."

aku terbangun karena seseorang mengetuk pintu kamarku.

"ya, sebentar."

dia adalah agen S, dia adalah seniorku di kujang mandala, sebuah agen penegak hukum, anti terorisme, meskipun begitu, tidak jarang kami mendapat misi-misi kotor, seperti penghilangan paksa.

"agen 5-0-6, cepat siap-siap, kau dipanggil oleh para dewan." ujar agen s.

"huh, para manula itu ya? kenapa kau tidak membantahnya saja?" jawabku, sambil memakai pelindung tubuh ,tangan, dan topeng.

"bisa saja, lalu kita keluar dari organisasi ini, tapi tidak menjamin hidup kita akan tenang setelahnya." ujar agen S.

"huh, yasudahlah, aku sudah siap." kataku.

sepanjang jalan menuju ruang dewan, kami mengobrol banyak hal, salah satunya tujuan organisasi ini.

"salah satu tujuannya adalah, melindungi rakyat dari teror kecanggihan teknologi yang digunakan oleh para penjahat sekarang."