Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

EPIPHANY

annisafaj07
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.1k
Views

Table of contents

Latest Update1
1#who?4 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - 1#who?

"April!" lamunannya membuyar, saat seorang perempuan dengan rambut pirang sebahu memanggil namanya.

"Apaan sih, ngagetin aja lo." April terlonjak kaget, sambil menatap Risa, sahabatnya yang memanggilnya dengan tatapan sinis.

"L-lo masih kenal Adam ga?" Tanya Risa.

April berdelik, "Adam?"

Risa mengangguk menjawab pertanyaan April. April tersenyum kecil, lagian siapa juga yang bisa lupain dia. Orang yang diam-diam dulu dia pandang, bahkan hampir sempat jadian tapi hanya karena jarak tiba-tiba memisahkan hubungan mereka.

Cuman gara-gara jarak? Oke, maklumlah dulu jaman SMP mereka dekat. Mangkanya masih di namakan cinta monyet. Dulu, Adam sering banget modusin April. Sebagai cewek, dulu April juga bersikap jual mahal dong. Eh taunya April malahan kepincut sama Adam, sampai jatuh cinta dalam diam.

Sampai dia nggak berani buat ungkapin itu semua, meskipun mereka sudah tukeran nomer ponsel dan sering balas pesan. Bukan balas perasaan.

"Lo ada nomer hp ga?" Tanya Adam waktu itu saat ketemu April di kantin belakang sekolah.

"Ada, tapi barengan sama nyokap gua," Jawabnya jujur. Adam diam seketika setelah mendengar jawaban April, entah apa yang ia pikirkan saat itu.

"Hm, tapi lo inget nomernya nggak?" Tanya Adam lagi.

Mata April menyipit saat itu, "Nggak, ngapain nanya-nanya sih," tanya April sedikit risih.

"Gua mau minta nomer lo."

"Buat apaan gila,"

"Yaaaa, hmmm.." Adam berdehem, sambil mencari jawaban yang tepat. "Buat nanya-nanya Bahasa Inggris ae,"

"Lo yang kakak kelas Dam, ngapain nanya ke kelas 7, nggak sehat emang," jawab April sinis saat itu.

"Gua bego dalam pelajaran bahasa Inggris, jadi gua mau minta tolong sama lo. Secara otak lo encer kan kalau pelajaran Bahasa Inggris," Alibi Adam.

" Wah sotau lo, tau dari mana si? Lo stalk gua? Ngaku lo."

"Hmm, anuuu.. Anuuu,.."

"April! Woy, Pril!" Panggil Risa membubarkan pikiran April yang sedang mengingat kenangan dulu.

"Yaelah ini bocah, ditanya malahan ngelamun, lo sakit apa gimana ya?" Tanya Risa, sambil menggetok kepala April pakai buku.

"Gua masih kenal Adam, kenapa?"

"Hmm oke-oke, lu kenal Dea anak 11 Agama 2 ga?"

April memutarkan kedua bola matanya, mendelik pada Risa, "Lo mau ngomong apa sih sebenernya? To the point napa elah,"

"Jawab dulu setan! Lo kenal Dea ga?"

"Iya gua kenal, anak misterius lemot itu kan? Kenapa?"

"Kemaren gua liat dia jalan sama Bang Adam, "

Sontak mata April membulat, bukan mendengar pernyataan Risa, tapi saat tahu Adam ada di Jakarta.

"Serius lo?" Tanya April.

"Iya gua liat mereka di Mall,"

"Bukan, bukan itu. Berarti Adam ada di Jakarta dong? Dia ngapain di Jakarta? Kuliah atau apa?"

"Ya mana gua tau setan, gua bukan emaknya. Kemaren gua liat sepintas doang,"

April menghembuskan nafasnya kasar, "Ngegas mulu lu, anter gua mau nggak?" sambil berdiri, kemudian melangkah menuju pintu.

"Kemana?"

"Ke si Dea, gua mau nanyain Bang Adam,"

"Gila lo Pril, gimana kalau si Dea itu pacarnya si Adam, coba?"

Langkahnya terhenti, April melihat ke arah pintu, membenarkan ucapan Risa, sahabatnya. Kali ini April gagal lagi untuk dapetin cintanya Adam.

Risa melangkah mendekati April, "Tapi kalau lo penasaran, lo tanya aja sama dia. Ya bilang kek kalau lo temen SMP nya dia dulu, bocah pendiem kaya gitu pasti ngerti yakan, " ucapnya sambil menempelkan pantatnya di meja.

April mengurungkan niatnya untuk menemui Dea, "Yaudahlah, gapapa. Gua nggak mau gangguin hubungan mereka. Lagian belum tentu juga Adam kenal sama gua ya kan, secara udah lama banget kita nggak ketemu," April kembali jalan mundur menuju kursinya, kembali duduk.

Tiba-tiba sebuah kotak yang dibungkus bublewarp melayang dan terjatuh tepat di atas bangku April, "Wuaaaa moodboster gua," perempuan itu tersenyum pada lelaki yang melempar kotak itu, kemudian berdiri dan memeluk lelaki yang masih berdiri di depannya.

"MAKIN LOPE LOPE SAMA SAMIUN ANAKNYA BAPAK EDI IH," Teriak April, sambil memeluk lelaki yang bernama Samuel itu.

Samuel menoyor kepala April dengan jarinya, "Seneng kan lo di bawain ginian, bilang apa dulu sama abang?"

"Makasih banget Samiun, semoga bisa cepet cepet jadian sama Maemunah anaknya mpok siti yaaaa!" ucap April kegirangan. Sebetulnya nama yang dia maksud Meysha anaknya ibu Siti yang bantu Bu Siti dagang di Kantin.

Samuel ini sahabat April dan Risa dari jaman SMP, dia satu-satunya laki-laki yang paling ngerti sama sahabatnya itu. Samuel selalu nganggap April dan Risa adiknya. Karena, Samuel nggak mau sahabatnya itu kenapa-kenapa.

Kalau ada sesuatu yang terjadi dengan mereka, Samuel orang pertama yang bakalan datengin orang yang ngerecokin sahabatnya. Masuk BK pun ia tidak peduli.

Kaya pepatah anak alay, 'Senggol tabok!'

April melepas pelukan itu sambil tersenyum pada Samuel, lalu menguyel-uyel pipi sahabatnya. "Lepasin nyet, sakit!" gerutu Samuel.