Hasan, rekan seperjuangan lamanya, memasuki unit yang berbeda setelah berganti pekerjaan. Dia tahu bahwa dia tidak dapat menyembunyikan Hasan, tetapi itu adalah masalah yang sangat penting, dan dia tidak dapat mengungkapkan tugas ini.
Jadi, dia menghela nafas dan menggelengkan kepalanya pada Hasan.
"Oh, mari kita singkirkan peraturan kerahasiaannya, itu membuat tenaga kerja dan manajemen tidak bahagia!" Hasan tidak bisa menahan diri untuk tidak meledak.
Pria agung itu batuk ringan, jejak ketidakberdayaan muncul di matanya, "Tidak mungkin, ini semua untuk Indonesia, yang membuat kami melakukan ini."
Hasan membanting meja dan berteriak, "Cukup! Tidak ada informasi. Informasi yang ada masih palsu. Bagaimana kamu bisa membiarkan tenaga kerja dan manajemen membantumu? Apakah kamu seorang detektif tenaga kerja?"
"Yohan ..." Hasan ingin mengatakan sesuatu, jadi pria agung yang dipanggilnya Yohan itu menatap tajam.