Jelita Wiratama menjawabnya dengan sabar satu per satu, tetapi ketika dia memikirkan selusin anak dalam keluarganya, dia tiba-tiba sakit kepala. Azhi Wiratama yang paling tua diantara anak-anak lainnya, hampir berusia tiga belas tahun, tetapi dia tidak pernah bersekolah karena dia sebelumnya tinggal di pondok Wiratama yang terisolasi selama bertahun-tahun, apalagi yang lebih muda dari Azhi Wiratama. Namun karena usia mereka, tidak mungkin bagi mereka untuk mulai belajar membaca di taman kanak-kanak seperti anak normal. Ada juga anak autis yang belum dapat mengucapkan sepatah kata pun, meski kondisinya jauh lebih baik dari sebelumnya, ia masih sangat kurus, ia harus mencari cara untuk merawatnya. Sebelumnya, mustahil baginya untuk bersekolah seperti anak pada umumnya.