Mila mencegat kata-kata orang tua itu pada saat yang tepat.
Setelah sekian lama, mereka tidak akan saling jatuh cinta, melainkan hanya akan saling jijik.
Dia mengerti Alan, dan Alan sangat membencinya. Tidak ada gunanya mempertahankan pernikahan seperti itu hanya atas keinginan sepihak.
Setelah mendengar ini, mata Alan tampak sayu, dan dia tidak berharap bahwa Mila akan mengumumkan perceraian mereka dengan begitu lugas.
Kakek Angsana mengernyitkan dahinya, "Kenapa kamu tidak memberitahuku? Alan, apa kamu memaksanya mendapatkan akta cerai?"
Mila berkata "Tidak, kakek, semuanya adalah inisiatifku sendiri. Orang yang meminta cerai dan juga yang berinisiatif pergi ke Kantor Urusan Sipil untuk mendapatkan akta cerai. Tolong jangan salahkan dia."
Kakek Angsana tampak cemas "Nak, kalau kamu punya keluhan, kamu bisa datang padaku, dan aku akan membantumu. Kenapa kamu memutuskan ... kenapa kamu memutuskan untuk bercerai? "