Wanita tua itu menghela nafas "Ini adalah Tahun Baru Imlek yang besar, bagaimana kamu membuatnya seperti ini? Kamu bekerja keras tadi malam."
Ardi tersenyum enggan.
Setelah sarapan, wanita tua itu memberi mereka dua amplop merah.
Fira berterima kasih kepada wanita tua itu dan menatap Ardi.
Ardi menyipitkan mata, "Kenapa? Kupikir aku sudah sangat tua, aku tidak seharusnya menerima amplop merah lagi?"
Fira melambaikan tangannya dengan cepat "Nenek tidak bermaksud begitu, kamu tidak ingin jadi orang jahat, kan?"
Ardi mengertakkan gigi, "Apa pendapatmu tentang aku? Apa kamu tidak tahu? "
Wanita tua itu tidak bisa menahan tawa. Sungguh menarik menyaksikan kedua anak itu bertengkar. Keluarganya sudah lama tidak terdengar ramai.
Setelah beberapa saat, Tio datang bersama Theo dan Tommy.
Wajah wanita tua itu tidak begitu senang melihat mereka.