Tuan Muda Ardi hanya bisa membaca sutra di dalam hati, membuat jantungnya berhenti berdegup kencang.
Benar-benar berhasil. Keduanya tidur nyenyak malam ini.
Di pagi hari, bibi pengasuh pergi setelah sarapan. Mereka berdua yang telah selesai mencuci muka akhirnya turun dan duduk di meja makan. Fira mengangkat kakinya dan menendangnya dengan lembut "Bukankah ada seseorang yang tidak mengijinkanku tidur di kamarnya?" Ardi berdehem pelan, "Jangan buat masalah, ayo sarapan."
Fira mengangkat dagunya dengan ekspresi sombong "Aku tidak akan menginap di sini lagi."
Ardi mengangkat alis "Maksudmu kamu lebih memilih untuk membiarkan aku tinggal di rumahmu? Kamarmu agak kecil. Itu bahkan tidak sebesar kamar mandi saya, dan tempat tidurnya juga kecil. Sepertinya tempat tidurmu berbingkai logam. Pasti akan berbunyi saat bergerak."
Fira menutup mulutnya "Diam, siapa yang mau membiarkan kamu tinggal di rumahku? Kamu berpikiran berlebihan."