Danu memandangnya dengan tatapan datar "Apa maksudmu?"
"Kamu memberiku sesuatu, aku tidak hanya ingin membantumu melakukan hal yang benar, kita dalam hubungan ini, jadi kamu benar-benar tidak perlu merasa sungkan padaku."
Danu tidak bisa berkata-kata.
Ratih berkata lagi "Sungguh, kita kan berteman, aku sama sekali tidak akan mengatakan apa-apa, aku akan memastikan semuanya berjalan baik untukmu."
Tangan Danu yang memegang piring sedikit gemetar "Aku tidak meminta bantuanmu." Ratih bersandar secara taktis "Kalau begitu, aku tidak bisa menerima hadiah darimu."
Danu membuang muka, mengambil sesendok daging sapi dan sesendok seledri cincang. Dengan acuh tak acuh dia berkata "Aku membelikannya untuk adikku. Tapi aku tidak sengaja membeli lebih banyak, buatmu saja." Setelah mengambil saus celup, Danu melewatinya dengan wajah dingin dan piring di tangannya.
Ratih berteriak di belakangnya "Apa kamu kehilangan arloji sakumu?"