Dia duduk di sofa, melepas kaus kaki lain untuknya, dan membantunya mengenakan kaus kaki baru. Kaus kaki itu terbuat dari kapas murni dan memiliki tekstur yang sangat nyaman. Fira membungkuk dan tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Di hadapan Ardi, suara atau gerakan tubuh selalu melembut tanpa disadari.
Ardi menghela nafas berat, cuaca hujan redup, mata gadis itu seakan dipenuhi uap air, dan bibirnya juga menarik, tak bisa menahan dagu dan mencium dalam.
Saat dia melepaskan orang yang ada di pelukannya, hari sudah larut, saat itu hujan, jam setengah lima, bagian luar bercampur hitam, lampu sensor di teras menyala, dan hujan mengguyur seluruh jendela dari lantai ke langit-langit.
Ardi mentah suara mengatakan "Aku akan pergi mandi, setelah itu membuatkan makan malam untukmu."
Fira menyentuh lehernya "Kamu tidak mandi setelah makan malam dan sekarang memasak dulu?"
Bukankah itu urutan yang benar?
Ardi mengusap rambutnya "Duduk dulu."