Ardi tidak bisa menahan diri sama sekali. Dia mengulurkan tangannya untuk membawa orang itu ke dalam pelukannya, mencium bagian atas kepalanya, dan berkata tanpa daya "Aku hanya akan merebus telur. Aku tidak membutuhkan bantuan. Lakukan saja apa kataku,"
Dia berkompromi dengan dunia.
Dia berkompromi dengan Fira.
Dia tidak punya cara untuk menenangkan dirinya.
Dia mengulurkan tangannya untuk menyalakan api, menekan pengatur waktu, dan selama sembilan menit, telur itu matang, dan setelah sedikit air dingin, dia membawanya ke ruang tamu.
Ungu kebiruan di pipi Fira terlihat jelas, dan Ardi memegang telur lalu menempelkannya ke wajahnya.
Fira tersenyum dan menatapnya "Aku benar-benar tidak selembut itu ." Ardi menekannya dengan ringan, tapi tidak menjawab.
"Penampilan kami di Balai Budaya malam ini sangat sukses. Aku memakai pakaian tradisional yang lumayan cantik. Sayang sekali kamu tidak melihatnya."
