"Jadi begitu."
Dia membawa Fira ke ruang tamu, dan Fira berkata dengan sungguh-sungguh "Kita tidak boleh berpisah lebih dari… tujuh hari di masa depan." Batas waktunya lebih baik.
"Hah?"
"Aku harus selalu melihatmu. Kalau tidak bertemu denganmu dalam sehari, rasanya seperti melewati tiga musim gugur sendirian."
Dia hampir saja menggigit lidahnya, kata-katanya begitu kaku. Ucapannya itu pasti akan membuat siapapun merinding.
Dia harus membayar harga atas keuletannya malam itu dan membiarkan dirinya dipeluk dan dicium oleh Ardi selama tiga menit penuh.
Baru setelah Fira pergi, Ardi menjadi lebih tenang. Setelah memikirkan bagaimana Fira pergi ke Bandung untuk menemukannya kali ini, semua itu agak aneh.
Aneh, tapi dia tidak bisa menemukan alasannya.
Ketika pergi ke sekolah keesokan harinya, Ratih menatap Fira "Kenapa kamu terlihat sedih?"
Fira berkata dengan hati nurani yang bersalah "Ini ... bukankah sekarang sudah musim gugur?"