"Bukankah kamu ingin mempertahankan jurusan musik tradisional?"
Fira tahu bahwa kesempatan ini diberikan kepadanya oleh Indra. Dia menggerakkan bibirnya "Aku tidak harus bergantung pada orang lain untuk mendapatkan kesempatan. Aku bisa mengandalkan diriku sendiri."
Indra sangat marah sehingga dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, "Hanya karena aku menolakmu. Apa ini yang kamu sebut harga diri? Kamu rela melepaskan kesempatan yang begitu bagus? Tahukah kamu berapa banyak orang di kampus ini yang memperjuangkan kesempatan ini?"
Fira menjatuhkan sendok di tangannya.
Sendoknya berdenting saat jatuh ke lantai.
Suasananya tegang.
"Ya, itulah yang disebut harga diri. Aku tidak akan berada di panggung yang sama denganmu Indra, tidak akan pernah!"
Indra tertegun sejenak, lalu menggertakkan gigi, "Oke, baiklah, ini salahku, aku tidak akan pernah peduli padamu lagi. Tidak akan pernah!"
Indra sangat marah sehingga dia pergi.