Rumah sakit terbesar di pulau tersebut sedang sepi, jam menunjukkan pukul 12.00 siang waktu setempat.
Di tempat tidur pasien yang berada di rumah sakit tersebut nampak seorang laki-laki yang masih berumur 27-an yang sedang tidak sehat, begitu menyedihkan. Seorang anak perempuan yang ia sayangi tidak disangka begitu jahat.
"Kau sudah beristirahat pak,. sapa seseorang di balik pintu masuk" tiba-tiba ayah Serli mengetahui keberadaan ayah Rosie di balik pintu tersebut.
"..." Maafkan aku,,, aku benar-benar tidak pernah mengajarkan sesuatu yang buruk itu kepada anakku. ayah Serli terus meminta maaf kepada ayah Rosie, ayah Serli merasa sangat malu dan tidak tau bagaimana lagi menghadapi sahabat nya itu.
Sudahlah, biarkan yang berlalu" putri ku selamat' dan dia sangat sehat sekarang. Ayah Rosie menenangkan ayah Serli dengan bijak. namun tak mengurangi rasa kecemasan yang ada pada diri ayah Serli tersebut.
Aku, aku, aku tau aku memang sedikit sekali memberikan perhatian ku kepadanya. kupikir perhatian dari ibunya sungguhlah cukup untuk membuat nya menjadi seorang perempuan yang dewasa tapi aku salah, ayah Serli tertunduk lesu" ayah Rosie sebagai sahabat nya pun tau betul bahwa sahabatnya ini jarang berada di rumah, walaupun itu ada hanya sebatas pergi tidur paginya telah bekerja lagi sampai malam.
Kamu tidak usah khawatir lagi yah, saya sangat maklum. namanya masih anak-anak pasti pernah melakukan kesalahan, kalau begitu saya pamit dulu" beristirahat lah dengan tenang. agar cepat kembali pulih, ayah Rosie pun berlalu meninggalkan ayah Serli yang tengah akan berbaring dan beristirahat seperti yang dikatakan oleh sahabatnya tadi.
Tiba-tiba di depan pintu masuk pasien terdengar derap langkah kaki yang membuka pintu secara perlahan, Laki-laki tersebut mengetahui bahwa anak perempuan nya tengah datang untuk menjenguk.
Namun ia memilih untuk mengabaikannya dan berbaring sambil menutup mata, akibat ulah Serli yang begitu kejam. Serli mendapatkan skors sebagai hukuman selama sebulan penuh dan ia tidak tahu harus berbuat apa di rumah, ibunya mengacuhkannya dan ayahnya begitupun.
Serli sangat putus asa namun penyesalannya hanyalah tinggal sebuah penyesalan.
Kesalahanku,,,,,,,"Aku tidak berniat begitu sampai-sampai ingin membuat kalian malu dan marah kepadaku,,,,,," aku hanya iri, Rosie itu selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, sedangkan aku hanya seperti ini, bahkan ayah selalu memuji Rosie di depan ku, aku juga ingin seperti itu" anggap saja aku ada sebagai putri kalian" kalian tidak seperti itu terhadap ku, aku benci bila kasih sayang kalian diambil oleh orang lain.
Serli bicara sambil mengeluarkan air mata tanpa hentinya, batinnya tersiksa ia tidak pernah berpikir saat-saat seperti ini benar-benar menimpanya.
Tanpa disadari Serli ayahnya mendengarkan semua ocehannya tadi, dan ia pun merasa iba kepada putri kecilnya. semarah apapun seorang ayah ia pasti sangat menyayangi putri nya, namun ia harus tegas dalam mendidik dan membina putrinya agar tidak melakukan kesalahan yang sama lagi"'.
Di rumah Rosie, Frans tengah membantu ibu Rosie membersihkan kepiting untuk disantap sebagai hidangan yang enak pada siang hari ini, Hahaha apa kau paham bagaimana membuka cangkang nya itu nak..,,? tanya ibu Rosie kepada Frans.
Hehehe aku belum terlalu tau, tetapi ibuku selalu membuat ini dan aku akan membantu nya walaupun yang kubantu hanya sedikit.
Kau sangat pintar nak balas ibu Rosie kepada Frans, hehehe tante bisa saja. melihat keakraban yang terjalin sangat cepat itu Rosie dan Rendi pun melihat sekilas bahwa Frans dan ibu Rosie begitu dekat,,, Rosie hanya menggeleng dan berpikir "ternyata dia sangat pandai mengambil hati ibuku" namun di satu sisi pikiran Rendi ingin membunuh Frans karena ingin mengambil Rosie darinya.
Begitu akrab, apakah ada yang spesial darinya tanya Rendi kepada Rosie.
Rosie hanya termenung dan mengangguk Yup dia sangat baik, dan juga perhatian, penuh kasih sayang dan juga elegan Rosie tertawa terkekeh melihat perubahan drastis wajah Rendi menjadi masam.
Kenapa wajah mu seperti itu Ren???? hahahaha aku hanya bercanda, melihat mereka sudah akrab kurasa ibuku sangat menyukai sifat Frans.
Bukan malah menenangkan Rendi, Rosie malah membuat nya semakin kesal dan tidak ingin melanjutkan pembicaraan lagi.
Rosie terkekeh lagi dan tidak tahan melihat drama yang ada antara Frans dan Rendi.