" damai katamu..?".
"Apa aku tidak salah dengar..?".
Helen mencoba menanyakan lagi karena saking tidak percayanya dengan kata2 yang di lontarkan dengan enteng oleh oleh iblis wanita ini.
Raja iblis ini kemudian menjawabnya lagi..
"Benar aku ingin berdamai ,aku bosan tinggal terus2san di kastil tua ini makanannya gk ada yang enak , dan orang yang kutemui bermuka jelek2".
Helen menggeram jengkel.. " tentu saja jelek2 namanya juga iblis mungkin hanya kamu satu-satunya iblis berwajah cantik di dunia ini".
" yang aku ingin kan adalah pergi keluar dari kastil tua ini membuang status raja iblis ku dari keluarga dan berkeliling2 dunia, Aku ingin menjadi seperti manusia Mempunyai sedikit kekuatan kemudian menjadi petualang dan mencari uang dengan berburu mencari quest dan mendapatkan sedikit hadiah untuk membeli makanan dan lainya dengan hasil kerja kerasku".
" minum secangkir teh di pagi hari dan sepotong roti dan malam nya berpesta di bar setelah pulang dari quest sembari memakan daging asap dan bir".
"bentar nona raja iblis kurasa itu hanyalah budaya kumuh om# berotot dan berjenggot dari petualang pinggiran kelas B Sebagai petualang Yang sudah mencapai legend SSS dan yang sudah mengemban peran pahlawan seperti ku tidak pernah satu kali pun melakukan rutinitas seperti itu". Helen mencoba menjelaskan padanya tetapi sepertinya dia tidak memperdulikan sama sekali omongannya dan berlanjut pada khayalanya.
"berburu monster di dungeon bersama party dan kemudian tersesat kedalam dungeon dengan tingkat monster yang belum di ketahui..".
"Dan pada saat itu party ku berada dalam kondisi hidup dan mati sebuah suasana dramatis dimana pemimpin kami memberi arahan untuk menyelamatkan diri meskipun tahu kalau kita semua akan terbantai oleh monster dngn lvl yang belum diketahui dan menyisakan diriku seorang ".
"Oii yang namanya iblis memang kejam ya kenapa hanya kamu yang selamat dalam cerita petualangan mu dapet darimana kamu dapat ide karangan seperti itu". Sela Helen dengan jengkelnya.
"kemudian tiba2 seorang petualang tampan yang entah tidak tahu darimana datangnya tiba2 menolongku kemudian... kemudiannn.... kita berkenalan dan ber party bersama dan dia mencoba menyembuhkan traumaku dan seiring berjalannya waktu kita berdua menjadi saling jatuh cinta dan dia menjadi belahan jiwaku dan kita menikah dan memiliki keluarga.".
"ahhh sungguh romansa petualang yang kuimpikan". dia mengatakan itu semua dengan wajah berseri2
Raja iblis ini tidak memperdulikan sama sekali fakta bahwa terdapat pahlawan terkuat Helen di depannya yang mencoba untuk membunuhnya.
"Dan setelah beberapa lama kita bersama menikah dan...dan tiba saatnya kita. Me-Memiliki anak dan aku menjadi ibu rumah tangga dan tinggal di rumah yang sederhana".
"Ahhhhh- membayangkan saja sudah membuat ku melayang".
Wajahnya berubah menjadi merah Aura gelap yang berada di sekitarnya kemudian berubah menjadi bersinar terang.
Pada saat itu Helen menyadari sesuatu kalau Raja iblis ini otaknya sedikit geser ambisinya begitu dangkal dan tak tercermin sama sekali sesosok raja iblis brutal yang suka membunuh manusia secara membabi buta seperti yang di gambarkan dalam buku petualang.
akan tetapi sebagai seseorang pahlawan yang sudah diberkati kekuatan dia tetap harus melaksanakan kewajiban dan takdirnya Yang sudah di berikan oleh raja yaitu mengalahkannya.
dia kemudian menyela pembicaraanya seraya mengambil posisi bertarung matanya berubah menjadi mata pemburu dan bilah pedangnya terlihat mulai mengalir sebuah sinar cahaya yang terlihat cukup kuat.
"Maaf Raja iblis meskipun aku tidak melihat kejahatan sama sekali dalam tujuanmu akan tetapi sebagai seorang pahlawan aku harus bertarung dan membunuhmu untuk menyelesaikan misiku kepada raja".
"Demi raja agung kerajaan manusia yang telah memberikan kekuatan untuk menumpas kejahatan aku bersumpah akan mengalahkan raja iblis dengan pedang ini".
Udara panas kemudian terpancar keluar dari tubuhnya itu adalah rapalan sihir yang sangat kuat.
Raja iblis hanya meliriknya dengan sinis dan aura hitam kembali terpancar di sekitar tubuhnya.
"Kamu terus terusan bilang demi raja dan raja apakah hidupmu dan nyawamu dan kekuatanmu hanya untuk raja bodohmu itu".
"Apa kamu bilang.. barusann".
Helen sedikit marah menggertakkan giginya dan mencengkram dengan keras pedang di yang ia pegangnya mencoba mengalirkan sihir lebih banyak lagi pada bilahnya.
Raja iblis itu kemudian memegangi rambutnya membelai rambutnya dengan lembut dan seperti sebuah segel yang terlepas kemudian sebuah Aura sihir maha dahsyat yang sebelumnya tidak terasa keluar menggelora di ruangan itu yang bahkan menyebabkan tempat itu sedikit bergetar.
...!!!!????
"Ke-keuatan macam apa ini perbedaan levelnya terlalu besar". ucap Helen dengan kaget
"kamu tahu aku menyegel sihirku sendiri karna kekuatan ini auranya bahkan dapat membunuh serangga dan tumbuhan2 disekitarnya".
"Aku tidak begitu menyukainya segala tindakan dan budaya kekerasan yang selalu di ajarkan oleh ayahku raja iblis sebelumnya Yang sudah mati mendapatkan karmanya".
Helen hanya terpaku mematung menyaksikan betapa mengerikannya kekuatan yang berada di depannya ini.
"Ada apa apa kamu takut sekarang....? itu hal yang wajar kamu dan aku berada di level yang berbeda".
"baiklah sudah kuputuskan langkah awal tujuanku yaitu membuatmu murtad dari rajamu dan menjadikanmu pelayan pertamaku".
Dia berjalan selangkah demi selangkah dengan perlahan sampai berdiri tepat di depan Helen tanpa menurunkan aura sihirnya sama sekali.
Helen sedikit meringis mulutnya sedikit tersenyum setelah mendengar perkataanya.
dan seketika sebuah tebasan super cepat mengarah tepat ke leher raja iblis itu yang bahkan menimbulkan gelombang kejut yang sangat kuat.
Raja iblis itu dengan cepat mundur kebelakang akan tetapi sebuah goresan seukuran helai rambut sudah terukir sedikit di leher raja iblis itu.
serangan super kuat yang bahkan membelah tembok beton di belakangnya itu hanya memberi sedikit goresan kecil yang bahkan luka kecil itu tertutup lagi dengan sangat cepat.
Iblis perempuan berambut merah itu hanya memegangi lehernya dengan santai dan berkata..
"Ahh kamu lumayan kuat sungguh serangan tadi hampir memotong leherku Kalau itu bawahnku mungkin dapat melenyapkannya bahkan sekaligus tanpa menyisakan kepalanya".
"dan apaaaaa.....!! lihat ini bahkan rambut ku sedikit terpotong aaa tidakkk apa yang kamu lakukan pahlawannnn sialannn siapa namamu !!..?".
Dia bergumam merengek seperti anak kecil dan Helen tertawa dengan keras.
"ahahaha... Helen namaku adalah Helen kamu iblis paling aneh yang pernah kutemui".