"Kalau begitu.., saya juga tidak mau bekerja."
Jaejoong mengepalkan tangannya, menahan amarah yang ingin meluap dalam dirinya. Tapi sebisa mungkin, Jaejoong mencoba untuk tersenyum paksa sambil tertawa kecil.
"Hah.., itu terserah dirimu. Aku sudah mengatakan apa yang ingin aku katakan! Kinerjamu sangat buruk, aku pastikan tidak akan ada satu perusahaan manapun yang mau menerima kamu."
Bahkan Lu Cheng sama sekali tidak peduli, ada atau tidak perusahaan yang mau menerima dirinya. Lagian Lu Cheng juga tidak peduli sama sekali. Pria itu duduk di kursinya, ketika melihat Jaejoong pergi. Mengangkat kedua kakinya dan dia taruh di atas meja. Tidak peduli banyak cibiran dari banyaknya karyawan yang menganggap, jika Lu Cheng adalah karyawan yang tidak sopan. Hanya dia saja yang berani dengan Jaejoong di kantor ini. Sedangkan karyawan lainnya hanya menunduk di bawah kaki Jaejoong.
"Perutnya sudah buncit, sudah saatnya dia turun tahta." kata Lu Cheng menggigit pena miliknya.