Melonggarkan dasi yang mencekik lehernya. Changyi mendaratkan pantatnya di sofa empuk di rumahnya. Dia baru saja pulang dari kantor dan melihat keadaan rumah yang gelap, membuat Changyi menghela nafasnya kasar. Huanran belum juga pulang, itulah yang ada dipikiran Changyi.
Pria itu meraih ponselnya, dan mencoba menelpon Qionglin. Tapi melihat jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas malam. Changyi langsung mematikan sambungan teleponnya. Mungkin saja Qionglin sudah tidur, tidak enak juga kan kalau dia mengganggu Qionglin tidur.
Memilih untuk pergi ke kamarnya. Changyi dikejutkan dengan getaran ponselnya. Ditatapnya ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya membuat Changyi mengerutkan keningnya.
"Hallo…," kata Changyi menaiki tangga rumah ini.
Dia terus tersenyum menaiki tangga sampah di kamarnya. Tentu saja mendengar omelan Qionglin, yang tadinya ingin menerima panggilan telepon Changyi tapi malah di matikan.