"Qiong dia calon suamimu?" ucapan itu segera membuat Qionglin menoleh. Dia baru saja sampai di apartemennya, ketika tangan itu memasukkan beberapa digit angka ke smart lock. Yang ada Qionglin malah mendapati Nenek Hua yang baru saja keluar dari kamarnya. "Kok nggak dikenalin ke Nenek?" ucapnya lagi.
Qionglin menatapnya bingung, begitu juga dengan Changyi yang menatap Qionglin bingung. Mungkin yang dimaksud Nenek yang dikhawatirkan Qionglin, adalah nenek ini. Nenek yang memiliki cucu bernama Qionglin, yang saat ini raganya di pinjam oleh Qionglin juga.
"Hmm, Nek kita ini hanya teman. Dia bukan calon suami aku." terang Qionglin.
Changyi tersenyum dan menundukkan kepalanya. "Doakan saja ya Nek, siapa tau cucu Nenek mau saya lamar. Karena kemarin saat saya lamar, dia menolak saya." jelas Changyi ngawur.