Turun dari mobil Changyi, Qionglin segera masuk ke apartemen Xianlun. Karena pakai acara mabuk segala, akhirnya wanita itu bolos bekerja. Dengan alasan tidak enak badan. badannya begitu berat, dan kepalanya juga masih pusing. Harusnya ini ada obatnya, agar Qionglin tidak merasa sepusing ini. Bahkan untuk jalan lurus saja Qionglin masih tidak bisa.
Wanita itu masih sempoyongan sampai dia sampai di apartemennya. Duduk di sofa sambil memijat pelipisnya, adalah hal yang dilakukan Qionglin saat ini. Sambil mengingat hal apa yang terjadi semalam, hingga Qionglin bangun tanpa menggunakan sehelai kain pun. Kalau bermain catur, masa iya Qionglin tidak mengingatnya sama sekali. Seharusnya sedikit saja Qionglin ingat apa yang dia lakukan bersama dengan Changyi.
"Bentar!! Itu dia jadi tunangan apa nggak sih?" gumam Qionglin lagi.
