Qionglin meminta maaf atas hal ini, dia berniat ingin pergi. Tapi baru juga membalik badannya, tangan Changyi langsung menarik tangan Qionglin dan membawanya pergi. Tanpa memperdulikan tatapan aneh dari semua orang.
Melewati lorong demi lorong akhirnya Qionglin menarik tangannya secara kasar. Hingga membuat langkah kaki Changyi terhenti, tangannya terasa kosong.
Pria itu menoleh bingung, dalam pandangan buram Changyi tertawa dan mendekati Qionglin. Tentu saja hal itu membuat Qionglin sedikit ketakutan. Changyi sedang mabuk dan pria itu bisa saja berbuat apapun yang dia inginkan, tanpa sadar.
"Changyi tolong kendalikan dirimu." ucap Qionglin.
Tawa itu terhenti sejenak, sebelum kembali tertawa. Bahkan suaranya sangat nyaring dan memilukan. Ya memilukan, dimana Changyi yang tertawa kencang diiringi dengan sebuah tangisan yang menyayat hati.