Qionglin membawa Xianlun ke rumah sakit,untuk memastikan jika wanita itu baik-baik saja. Luka di sudut bibirnya dan juga keningnya membuat Qionglin khawatir. Dia hanya takut jika wanita itu akan lupa ingatan, dan tidak mengingat apapun selama ini. Cukup masa lalunya saja yang tidak ingat, masa depannya jangan.
Tapi penjelasan dokter tadi membuat Qionglin sedikit lega, jika luka Xianlun tidak begitu parah, sehingga dia bisa rawat jalan saja. Lukanya juga sudah diberi salep dan juga obat antibiotik, jadi tidak perlu khawatir. Sedangkan luka yang robek, dokter juga sudah menjahitnya dan meminta Qionglin untuk mengganti perbannya setiap hari. Nanti setelah tiga hari barulah Qionglin kembali ke rumah sakit untuk melepas jahitannya kembali.
"Qiong kita pulang ya, gue nggak betah di rumah sakit." kata Xianlun lirih.
"Yakin?"