"Tarik benang hitamnya, terus benang--" ucapan Xianlun terhenti saat mendengar suara benda jatuh. Mereka pun menoleh bersama menatap Chyou Chen yang tengah terjatuh di depan pintu rumah ini. "Hei Tuan Chyou Chen apa yang kau lakukan disana? Apa kau sedang bersantai" ujar Xianlun kembali.
"Apa kau tidak melihatnya Nona Xianlun? Aku sedang terjatuh dan kau bertanya aku kenapa?"
Bukannya menjawab, Xialun malah meminta Qionglin untuk kembali menyulam. Bahkan Xianlun akui, jika sulaman wanita itu sangat bagus daripada sulamannya sendiri. Tidak hanya itu, banyak remaja dan ibu-ibu yang membeli wewangian buah persik, aromanya sangat kalem dan banyak peminatnya. Hampir setiap hari wewangian itu habis.
Merasa diabaikan Chyou Chen langsung bangkit dari duduknya, dia pun menatap mereka berdua dengan sengit. Bisa-bisanya ada orang jatuh, tidak dibantu malah dibiarkan saja.