"Kedua kalinya…,"
Pria itu terus mengompres luka yang ada di pergelangan kaki Qionglin. Sesekali mengoleskan minyak dan juga obat tumbuk yang tadi dia buat, untuk mengurangi warna di pergelangan kaki . Liu juga meminta Qionglin untuk meneguk obatnya agar rasa sakitnya sedikit berkurang.
Kaki Qionglin memang untuk kedua kalinya. Pertama memar karena rongga mulut manusia Armor. Kedua karena lilitan siluman kopong, kalau saja tadi Qionglin memiliki kesempatan untuk melawan, mungkin saja dia akan melawan dan membunuh siluman itu. Sayangnya, Qionglin tidak memiliki kesempatan untuk melawan saat Liang dan yang lain pun datang.
"Kau marah padaku?" ucap Qionglin sedih.
"Memangnya kalau aku marah, kau akan mendengarkanku?" sewot Liu dan meletakkan mangkuk kecil berisikan obat oles.