Suara gemuruh begitu menakutkan penghuni Summer Palace. Angin kencang membuat semua penghuni Summer Palace berlarian kesana kemari untuk menyelamatkan diri. Begitu juga dengan seekor ular yang melata langsung masuk ke dalam air.
Kata Buddhis, jika dia ingin mendapatkan kaki manusia dia harus menenggelamkan tubuhnya di air. Dan benar saja, saat dia masuk ke air, disaat itulah ular itu memiliki kaki, tangan dan juga tubuh manusia.
Ular itu menyembuhkan tubuh manusianya ke permukaan air, dengan harapan jika tubuhnya tidak akan kembali ke seperti semula. Dia sudah bertahun-tahun bertapa dan ingin mendapatkan tubuh manusia.
Alasan utama ular itu adalah untuk mencari teman kecilnya, lebih tepatnya untuk balas budi dengan seseorang yang dulu pernah menyelamatkan dirinya.
Tiga puluh ribu tahun yang lalu, ular yang saat ini menjadi wanita itu hampir saja dibunuh oleh banyak manusia. Karena penasarannya dengan Festival Qixi pada saat itu, dia pun nekat keluar dari Summer Palace dengan wujud ular. Hingga akhirnya semua manusia pun mengejarnya, dan ingin membunuhnya untuk dijadikan santapan lezat untuk para manusia.
Han Guo Tabib yang terkenal di kota Jie Xie pun menyelamatkan wanita itu. Dia mengklaim jika ular itu adalah peliharaannya, untuk dijadikan obat dan untung saja semua manusia pun percaya dengan hal itu. Sehingga membebaskan ular itu dari banyaknya manusia.
Saat merasa nyawanya aman, saat itulah ular itu mengeluarkan suara dan membuat Han Guo kaget. Dia berpikir yang berbicara itu semacam hantu atau apapun, dan ternyata yang berbicara adalah seekor ular yang baru saja dia selamatkan.
Setelah saat itu mereka membuat perjanjian, ular itu akan bertapa untuk mendapatkan tubuh manusia. Dia ingin bergabung dengan dunia manusia bersama dengan Han Guo.
Tapi sayangnya ular itu baru saja menyadari jika hidup antara ular itu dan manusia memiliki perbedaan yang jauh.
Ular itu bertapa selama tiga puluh ribu tahun untuk mendapatkan tubuh manusia. Dan disaat itulah Han Guo yang tidak bisa abadi pun tewas saat menunggu ular itu menjadi manusia. Dan sekarang ular itu akan mencari reinkarnasi Tabib Han Guo untuk membuktikan janjinya dulu.
Pertama kali jalan menggunakan kaki, ular itu terjatuh di atas rumput Summer Palace yang begitu indah. Dia sudah seperti bayi pada umumnya yang bisa berjalan setelah menempuh satu tahun setelah keluar ke dunia. Dan sama halnya dengan ular itu, yang terduduk lemas di atas rumput Summer Palace sambil menatap kakinya.
Bahkan ular itu juga sampai menghitung jari di kakinya dengan suara lirih. Melihat tubuhnya yang terbalut baju kuning, dan juga menghitung jari-jari tangannya.
"Apa sekarang aku sudah menjadi manusia?" Liriknya tidak percaya.
Pertapaannya selama ini berhasil bukan untuk mendapatkan tubuh manusia?
Ular itu kembali bangkit dan lagi-lagi kakinya lemas sehingga membuat dirinya kembali jatuh. Terdengar tawa yang begitu nyaring dari atas pohon, sehingga membuat ular itu menatap sekeliling Summer Palace ini dengan cemberut.
"Kembali ke wujud aslimu jika kau tidak bisa berjalan." Cibir nya.
Tikus itu melompat tepat di depan ular itu, lalu merubah diri menjadi pria yang begitu gagah dengan jubah berwarna biru.
Seketika itu juga ular itu cemberut, bukannya semua itu membutuhkan proses? Tidak semua orang bisa cepat berjalan, atau mungkin langsung bisa berjalan seperti apa yang mereka inginkan. Bayi ular pun tidak langsung bisa melata, saat setelah keluar dari telur dengan banyak lendir membalut tubuhnya.
"Semua butuh proses, aku hanya belum terbiasa saja dengan kaki ini." Sinis nya tidak terima. Lagian ini pertama kalinya ular memiliki kaki, dan merubah tubuhnya menjadi manusia. Wajar jika dia belum terbiasa.
Tikus itu tertawa dia pun langsung membantu ular itu untuk berdiri. Membantunya untuk berjalan dengan benar, tanpa harus jatuh lagi. Dia sudah seperti bayi manusia bukan?
Tapi sayangnya ular itu kembali jatuh saat tangan si tikus terlepas dari tangannya. Dan langsung membuat ular itu terjatuh dengan kaki yang lemas seperti jelly.
"Astaga apa sesulit ini berjalan dengan kaki? Lebih baik aku menjadi ular bisa melata begitu cepat." Keluh ular itu dan memukul kedua kakinya dengan kesal.
Kaki tidak berguna, pikir ular itu. Dia pikir setelah mendapatkan kaki semuanya akan terlihat baik-baik saja, dia akan berjalan dengan begitu mudahnya dan juga berbaur dengan banyak manusia. Tapi sayangnya, sampai saat ini pun ular itu sama sekali tidak bisa berjalan.
"Kembali saja ke wujud aslimu, itu akan lebih baik dan mengurangi beban hidupmu."
Karena kesal dengan ucapan tikus, ular itu menatap batu dan melemparkannya pada tikus itu. Tapi sayangnya dasarnya tikus pasti dia paling pintar menghindari serangan ular.
"Dari pada kau banyak bicara, lebih baik kau membantuku untuk berjalan."
"Aku sudah membantumu berjalan Nona Qionglin Tianshi." Sahut tikus itu cepat, seakan dia juga tidak ingin disalahkan oleh ular itu.
"Tapi kau terlalu banyak mengejekku Tuan Wenhua. Kau yang bertapa lebih dulu dan memiliki kaki manusia lebih dulu. Seharusnya kau mengajariku, tidak malah mengatai ku dan membuatku kesal."
Ular yang memiliki nama Qionglin Tianshi pun terus saja berbicara panjang lebar. Sehingga membuat tikus yang memiliki nama Wenhua pun bosan. Telinganya sudah panas mendengar dia terus saja berbicara. Hingga akhirnya, Wenhua menarik tangan Qionglin Tianshi dan membuatnya berdiri.
"Aku akan mengajarimu berjalan dengan baik dan benar. Perhatikan, karena aku tidak akan mengulanginya lagi."
-LoveMyDestiny-
Qionglin Tianshi menekuk lututnya di depan patung Buddha, tangannya saling bertautan dan juga matanya terpejam untuk beberapa saat. Wanita itu berdoa dan mengucap syukur kepada Buddhis, karena sudah mengabulkan permintaannya untuk menjadi manusia. Dan sekarang wanita itu akan berkelana mencari Reinkarnasi Han Guo yang masih hidup.
Tiba-tiba cahaya emas keluar dari patung itu. Qionglin Tianshi kaget, hingga terjungkal ke belakang. Tapi sayangnya, wajah orang itu tidak begitu jelas dan bercahaya, mampu membuat Qionglin Tianshi tidak jelas melihatnya.
"Siapa itu? Apa kau Dewi Kwan In?" Ucapnya dengan lantang.
Beruntung jika Kuil ini sepi tidak ada orang sama sekali, kecuali Qionglin Tianshi sendiri. Dan mungkin saja Kuil ini digunakan hanya untuk acara tertentu saja.
"Siapa yang menekuk lututnya?" Ucapnya dengan suara yang lembut dan menggema.
Bahkan ucapan seperti itu saja mampu membuat Qionglin Tianshi merinding dan ketakutan.
"Qionglin Tianshi. Aku Qionglin Tianshi, dari Summer Palace." Jelasnya
"Ternyata kau ular yang bertapa tiga puluh tahun lamanya. Kau sudah mendapatkan kaki, dan tubuh manusia. Sekarang cepat selesaikan tugasmu dan kembali ke duniamu."
Wanita itu mengangguk, dia pun mengucap syukur pada Dewi Kwan In, karena dengan baik hati mau mengabulkan permintaanya setelah ini. Dia akan segera mencari tahu reinkarnasi Han Guo, dan menepati janjinya walaupun tidak akan bisa bersama selamanya. Setidaknya Qionglin Tianshi sudah menemukan reinkarnasi orang itu.
"Banyak yang terjadi di alam manusia. Aku memberimu tubuh manusia, untuk menyelamatkan pengikut ku. Cinta, egois, dan kasih sayang---"
Qionglin Tianshi memikirkan tiga hal yang baru saja dia dengar. Cinta, egois dan kasih sayang? Tiga kalimat yang langsung membuat Qionglin Tianshi bingung.
Wanita itu ingin protes tapi cahaya emas tiba-tiba menghilang. Qionglin Tianshi berdiri dari duduknya dan memutari Kuil itu, berharap cahaya emas itu masih ada. Dan nyatanya sama sekali tidak ada.
Qionglin Tianshi memutuskan untuk kembali Summer Palace, dia harus bertemu dengan Wenhua sebelum meninggalkan pria itu. Entah kapan Qionglin Tianshi akan kembali nanti, dan hari ini dia memutuskan untuk berbaur dengan manusia.
"Aroma tubuhmu sangat ketara, dan semua orang akan menganggapmu siluman."
Wenhua menoleh menatap Qionglin Tianshi yang duduk termenung. Sejujurnya dia masih bingung dengan apa yang dibilang Dewi Kwan In tadi, tiga hal yang sama sekali tidak dimengerti oleh Qionglin Tianshi.
"Qionglin, apa yang kau pikirkan!!" Seru Wenhua saat melihat wanita itu melamun.
"Cinta, egois dan kasih sayang. Apa kau tahu artinya apa?" Bukannya menjawab pertanyaan Wenhua, wanita itu malah bertanya pada pria itu dan memintanya untuk menjelaskan. "Wenhua, aku baru saja mendengar hal itu. Dan aku bingung harus berbuat apa?" Ujarnya
"Dewi Kwan In memberimu tugas itu?" Wenhua pun segera duduk di samping wanita itu untuk memastikan, jika tiga tugas itu bukanlah tugas dan ujian Qionglin Tianshi sebagai manusia baru.
Tapi yang ada Qionglin Tianshi pun mengangguk, dia pun menjelaskan pada Wenhua, jika tidak hanya itu. Tapi Dewi Kwan In juga memintanya untuk menyelamatkan pengikutnya. Dan sekarang wanita itu bingung, memangnya ada masalah apa dengan manusia sehingga Qionglin Tianshi harus menyelamatkan manusia?
Mendengar hal itu Wenhua pun langsung mengarahkan tangannya ke atas, matanya terpejam untuk beberapa saat. Sebelum sinar putih dan biru keluar dari telapak tangannya, dan membuat Wenhua membuka matanya kembali.
Terdapat benang kecil hiasan rambut dengan warna putih susu. Wenhua pun langsung memberikan benang kecil itu pada Qionglin Tianshi untuk memakainya segera.
"Pakailah jimat ini untuk menyamarkan bau siluman mu dari Biksu dan juga siluman lainnya."
-LoveMyDestiny-