Chereads / FORBIDDEN_LOVE / Chapter 3 - Bab 2

Chapter 3 - Bab 2

Setelah kejadian waktu itu Jungkok dan jimin benar benar marah, ketika tahu bahwa aku di ganggu oleh beberapa preman preman itu.

Jungkok langsung memberikan perintah kepada bawahannya untuk menghabisi preman preman di daerah itu sehingga cukup membuat gempar beberapa hari ini. Kantor polisi pun penuh akibat Jungkok yang se enak jidatnya mengirimkan semua preman preman jalanan ke kantor polisi.

Bahkan bukan hanya jungkok saja yang bikin onar, Jimin juga ikut campur dalam urusan ini. Ia mengirimkan 5 pengawal yang 24 jam selalu di sekitar ku. Sungguh kepala ku rasa nya ingin meledak. Meraka semua membuat ku semakin tak nyaman.

Aku benar-benar ingin membunuh Jimin saat ini. Setiap sudut selalu ada pengawal membuat ku risih.

Entah kenapa hari ini kakak ku ada di rumah. Biasanya ia hanya sibuk dengan urusan pekerjaan nya. Seharian ini ia mengomeli ku sana sini. Bahkan tak membiarkan aku benar-benar menikmati hidup.

Aku mengambil sekotak penuh es krim dari lemari es ku yang di bawakan oleh Jungkok. Kunikmati sambil tidur di sofa tamu. Tiba tiba kakaku datang menghampiri ku.

" Yaakkkk.... !" Teriak nya

Sungguh gendang telinga ku serasa pecah. " Waeeeeee " jawabku lirih

" Yaaa yaaa yaaa kau !!! " Sambil mengacak-acak rambut ku

" Oppaaaaa !!" Teriakku

" Waeee ?"

" Aisshhhh !"

" Kau memakan semua es krim di lemari es... " Sambil mengambil es krim yang ku makan

" Yaaa oppa !! Aku bersyukur kau tak di rumah, and waeeee ? Pergi lah aku malas untuk ribut !"

" Kau tak merindukan ku ?" Sambil memakan es krim

" Tidak ! Sungguh aku sangat bahagia kau tidur di apartemen mu ! "

" Yaakkk yaakkkk yaakkk kau adik kecilku. Aku begitu merindukan mu dan kau tak merindukan ku !" Sambil mencubit kedua pipiku

" Eommaa !!!" Teriakku memanggil ibuku

" Panggil sampai urat mu putus eomma sedang pergi bersama Om Seo !"

" Jinjihage ? "

" Ne.... Makanya aku pulang untuk menjaga mu !"

" Apakah kita akan mempunyai ayah baru ?"

" May be ?"

" Yaakkkk oppaaaaa !!"

" Waeeee ?"

" Oppaaa ! Bagaimana malam ini kita ke club Jimin ? "

" Ngapain ? "

" Pengajian ! Ya iya demi elsa frozen masa ke club mau pengajian. !"

" Aniiiiyeo ! Kau tau aku tak begitu menyukai keramaian !"

" Yah .... ! Aku akan ke sana sendiri !"

" May be ?"

" Dasar kakak tidak berprikemanusiaan !"

" Whaaat ? "

" Huhh dasarr !"

" Baiklah aku akan menemanimu !"

" Jinjihage ?"

" Nee jinjiha !!!"

Saat aku sedang mencoba beberapa pakaian di kamar ku. Tiba tiba Jungkok mengetuk pintu kamar ku.

Tokk tokk tokk

Aku sedikit terkejut saat Jungkok masuk ke kamar ku.

" Sayang .... " Sambil mencium bibir ku

" Waee ?" Tanya ku tanpa menolak ciuman Jungkok

" Aniyeo ! Aku hanya merindukan mu."

" Bagaimana mana kau bisa masuk ke kamar ku ?"

" Hyung yang mengizinkan ku !"

" Whaat ? Oppaa ? "

" Nee hyung Seokjin ! Wae ?"

"Aniyeo !"

" Kau ingin ke mana ? " Tanya Jungkok Sambil memeluk ku dari belakang.

" Aku dan oppa akan pergi ke club Jimin, kau akan pergi bersama ku ?"

" Yaa tentu, tapi sebelum itu aku ingin kau ...." Belum sempat menyelesaikan kata-katanya jungkok sudah menggendong ku dan mencium ku dengan nafsu.

" Yaaa jungkok !" Jawab ku lirih

" Aku benar-benar ingin itu !" Jawab jungkok.

Sungguh hanya jungkok yang bisa membuat ku menjadi benar benar liar dan gila.

Ia mulai melepaskan pakaian ku dan mencium bibirku dengan lembut. Aku benar-benar tak ingin mengakhiri permainan ciuman ini. Bahkan aku tak takut ada kakak ku di rumah.

Aku benar-benar hampir mencapai klimaks ku akibat sentuhan lembut dari jungkok dan ciuman ciuman yang ia berikan kepada tubuhku. Aku mengerang nikmat.

" Yahh.. jungkok ...." Bisikku

" Come on baby ...!"

" Enghh... Ah.... Agh... !"

Saat Jungkok ingin melakukan hubungan seks dengan ku. Ku tahan dia agar tak melakukan nya di kamar ku. Aku masih belum siap jika kakak ku memergoki ku. Meskipun dia tak pernah melarang ku berpacaran dengan siapa saja. Tetapi aku tak ingin malu di depan nya.

Akhirnya jungkok mengakhiri ciumannya dengan ku. Kemudian ia memeluk ku dengan erat seakan ia tak ingin meninggalkan ku.

" Mianhae ... !" Jawab nya lirih

" mueos ttaemun-e?"

" Semuanya yang kulakukan padamu !"

" Gwaenchanh-a ! "

" Aniyeo... sungguh aku sangat tak ingin membuat mu seperti ini ! Sungguh aku menyesal ?"

" Kenapa kau baru menyesali nya sekarang ?"

" Kulakukan karena aku tak mau kehilangan mu !"

" Kau tau aku masih mencoba untuk mencintai mu !"

" Ya aku mengerti andira ... Ku mohon jangan pernah kau tolak cintaku !"

" Kau tau jungkok, perasaan ku masih sama untuk nya ! Bukan untuk mu !"

" Tidak ku mohon andira, mulai saat ini kau harus benar-benar menerima ku, Min Yonggi sudah bersama Lila !"

" Aku mencoba nya ! Kau harus menunggu"

" Sampai kapan ?"

" Semampu kau membuat ku menyukai mu !"

" Akan kubuat kau benar-benar melupakan nya !"

Jungkok kembali mencium bibirku dengan lembut. Kali ini ia memeluk tubuhku dengan erat. Kulihat ia menitiskan air mata nya.

Aku tak tau perasaan apa ini. Seperti nya jungkok akan pergi sangat jauh, dan tiba tiba bagian dada ku sangat nyeri. Apakah aku benar-benar mulai menyadari ketulusan nya.

Saat aku dan Jungkok berpelukan tiba tiba seseorang yang ku kenal masuk ke kamarku.

" Yonggi ? Kapan kau kembali ? " Tanyaku sambil melepaskan pelukan Jungkok.

" Ahh... Emmmm kurasa aku mengganggu kalian ... Mianhae !" Jawab yonggi sambil pergi

" Aniyeo ! " Teriakku

" Aku dan Andira berpacaran ! " Teriak jungkok

Yonggi pun berhenti dan kembali menoleh ke arah ku dan Jungkok.

" Cobalah kau merebut hatinya, Kuyakin ia masih mencintaiku !" Jawab yonggi

" Dia takkan pernah bisa kembali seperti dulu.! Kau menyia-nyiakan kesempatan!"

" Yaa jeon Jungkok !"

" Kuharap kau jangan memperkeruh keadaan kami !"

" Aku bahkan tak mengerti apa yang kau maksud !"

" Sudah cukup cukup ! " aku menengahi

Yonggi pun pergi meninggalkan kami berdua di kamar, seperti nya ia sedang berbicara dengan kakak ku. Lalu aku pun juga siap siap untuk pergi ke club jimin bersama Jungkok.

Setibanya di club jimin, kulihat Namjoon sedang melayani pelanggan yang sedang memesan minuman. Aku pun segera menghampiri nya.

" Namjoon ?" Sapa ku

" Andira ? Kau ?" Tanya nya heran

" Ahh... Emmm aku hanya sedang ingin bermain di sini, dan aku datang bersama kakak ku dan teman teman ku" sambil memperkenalkan seokjin , jungkok dan yonggi.

" Jin, kakak andira !" Sambil mengulurkan tangannya untuk salaman bersama Namjoon.

" Namjoon !" Balas Namjoon

" Yonggi !" Jawabnya singkat

" Jungkok !" Sapa jungkok

Setelah selesai perkenalan Namjoon menawarkan beberapa minuman kepada kami.

" Pesen apa ? " Tanya nya

" Nanti saja, aku akan ke atas bertemu jimin dan Taehyung. Kau mau bergabung dengan kami ?" Tanya ku

" Ahh tidak aku sedang bekerja !"

" Ahh baiklah ... Aku tak bisa memaksamu !"

Dan akhirnya aku pergi ke lantai atas untuk bertemu jimin dan Taehyung yang sudah di sana sejak tadi.

Kami pun akhirnya banyak bercerita dan tertawa. Meski ku tahu pertarungan sengit antara jungkok , Jimin, dan Yonggi. Mereka berlomba dalam hal minum. Aku bahkan sampai bosan melihat mereka seperti tak pernah berhenti untuk selamanya.

Cukup banyak minuman yang kami habis kan. Aku hanya minum beberapa gelas, karena kakak ku sangat tidak suka jika aku terlalu mabuk. Jungkok dan jimin sudah terkapar tak berdaya. Yonggi masih meminum Beberapa gelas bersama kakak ku dan Taehyung.

Karena suasana di dalam ruangan sangat panas. Aku pun keluar untuk mencari udara. Aku pergi ke lantai paling atas. Di atas atap kuhirup udara yang banyak.

Tiba tiba seseorang dari belakang memeluk ku. Aku benar-benar terkejut dengan kedatangan seseorang. ternyata Min Yonggi menghampiri ku dan memelukku.

" Yaaaa Min Yonggi ! " Sambil melepaskan dari pelukan nya

" Jamkkan ... !" Pintanya

" Yaaaaaakkkhh !!"

" 5 menit... Kumohon 5 menit !"

Akhirnya aku pun membiarkan dia memeluk ku selama 5 menit. Kemudian dia membalikkan badan ku dan mencium bibirku. Sungguh aku terkejut dengan kelakuannya. Lalu ku lepas kan diri dari pelukan nya.

" Yaakkkhh Min Yonggi !" Teriak ku

" Mianhae ... !" Ucapnya lirih

" Waee ??" Tanya ku

" Aniyeo !!! Hanya ingin saja !"

" Pabo !!"

" Mian !!"

" Yaaa Min Yonggi kau tau aku dan Jung.." belum selesai bicara tiba tiba ia memeluk dan mencium bibirku dengan lembut.

Aku tak tau apa yang sedang ia fikirkan. Ia seperti terlihat frustasi. Apakah ia sedang mabuk. Mungkin saja ia tak sadar telah melakukan ini kepada ku.

" Yaaakk kau Min Yonggi..! Kau mabuk sebaiknya kau pergi ke rumah untuk istirahat. !" Jawab ku sambil melepaskan diri dari pelukan nya lagi

" Aniiyeo ... Aku sangat sadar Andira ! Aku benar-benar sangat sadar tentang apa yang ku lakukan pada mu. !"

" Jeongmallo ? "

" Ne ..!"

" Akhhhh... Yaaa Min Yonggi. ! Kau tak bisa lakukan ini pada ku. Kau tau ? Kau pergi saat aku munyakuimu dan kau datang saat aku melupakan mu . !"

" Mianhae ... !"

" Aku tak butuh maaf mu !"

" Andira dengar kan aku !"

" Aniyeo ..! Aku tak mendengar apapun dari mu. !"

" Pleas ku mohon !"

" Aniy...." Untuk ketiga kali nya Yonggi menarik ku dan mencium ku. Dan di saat tepat aku melihat Namjoon berdiri melihat aku berciuman dengan Yonggi.

Segera ku dorong Yonggi dengan kuat. Dan pergi meninggalkan Yonggi dan Namjoon.

Sungguh benar benar kacau. Aku bahkan tak bisa tampil di hadapan Namjoon. Entah kenapa rasa bersalah muncul saat Namjoon melihat aku dan Yonggi berciuman.

Kupikir aku harus pergi meninggalkan mereka yang sedang terkapar karena terlalu banyak minum.

Aku segera keluar dari club' dengan perasaan campur aduk.

Aku benar-benar tak mengerti dengan perasaan apa yang sedang ku alami. Gejolak perasaan ini benar-benar membuat ku frustasi.

Aku kemudian duduk di pemberhentian bus. Aku Hanya sekedar untuk istirahat melepaskan beberapa beban fikiran. Tiba tiba seseorang menghampiri ku.

Aku cukup terkejut dengan kedatangan seseorang. Ia mengenakan mantel yang benar-benar tebal, dan tak lupa ia mengenakan masker. Aku cukup takut dan terbayang kembali kenangan kemarin. Tetapi belum sempat aku teriak laki laki itu melepaskan masker nya. Dan ternyata adalah Namjoon.

" Yaaaaa Namjoonnie ?" Teriakku

Ia hanya tersenyum kecil dan duduk di samping ku. Aku terkejut melihat ia duduk di samping ku. Apakah pekerjaan nya sudah selesai.

" Kau... ?" Tanya ku

" Waee ?"

" Aniyeo !! "

" Aku sudah selesai dengan part time ku. !"

" Ahh... " Jawabku tak begitu tertarik. Fikiran ku masih kalut oleh jungkok dan Min Yonggi.

Tiba tiba Namjoon melepaskan mantel nya dan ia mengenakannya kepada ku.

" Dingin... ! Pakailah !!" Perintah Namjoon

" Gomawo ...."

" Kau akan pulang sendiri ? Kemana hyung dan teman teman mu ?"

" Ahh mereka masih di club', aku hanya ingin mencari udara segar !"

" Jinjiha ? "

" Hmmm wae ?"

" Aniyeo ...!"

" Soal tadi ... Ku harap kau tak salah paham !"

" Waee ? "

" Ahh... Emmm.. aniiyeo !! "

" Dia kekasih mu ? Apakah kalian berkelahi ?"

" Aniyeo ..!! Dia hanya teman biasa !"

" Jinjihage ?"

" Ne .. ! Dia baru baru ini pulang dari Swiss bersama kekasih nya .. "

" Lalu ? "

" Ahhh mungkin dia terlalu banyak minum. Mungkin dia fikir aku kekasih nya. Entah lah ..!" Jawab ku bohong

" Ahhh... Ne ne !!"

Kemudian bus datang dan Namjoon berdiri untuk pergi.

" Kau ingin di sini sendiri atau pergi bersama ku ?" Tanya nya

" Ahh... " Jawab ku lalu berdiri mengikuti Namjoon.

Tidak terlalu ramai di dalam bus, mungkin karena sudah malam dan ini adalah bus terakhir. Lalu aku duduk di samping Namjoon dan melihat lampu lampu malam yang indah.

Entah yang terfikir oleh ku. Aku tak tau ingin ke mana. Aku hanya mengikuti Namjoon tanpa banyak tanya dan curiga terhadap nya.

Setelah beberapa jam, kami turun dari bus. Dan kulihat plank tertulis Gyeonggijeon.

Aku hanya berfikir kenapa Namjoon tengah malam datang ke daerah per kuilan seperti ini . Kemudian aku mengikuti nya dari belakang. Ia memasuki salah satu kuil. Seperti nya ia tengah berdoa dan aku hanya memperhatikan nya saja. Setelah selesai berdoa ia mengajak ku ke tempat tinggi. Dan waw sungguh pemandangan malam yang benar benar indah.

" Kau ? Sering datang kemari ?" Tanya ku sambil melihat pemandangan kota malam

" Tidak terlalu sering. Hanya saja saat suasana hatiku tidak baik, aku datang dan berdoa. Lalu semua benar benar seperti Miracle di kehidupan ku. "

" Ahhh begitu !"

" Kau tau ? Dari sekian masalah yang kau hadapi sekarang, masih banyak di luar sana masalah masalah mereka yang di lalui. Hanya saja cara mereka menyelesaikan masalah itu berbeda. !"

" Kurasa aku sudah selesai melihat pemandangan ini. Aku ingin segera pergi dari sini !"

" Ahh... Mianhae .!! Jika menyinggung mu !"

" Gwaenchanh-a ... ! Hanya saja aku tak begitu ingin membahas ini !"

" Andiraa kau tau akhir akhir ini aku selalu memikirkan sesuatu yang tiba tiba terjadi melintas di fikiran ku. Entah lah kenapa aku memikirkan nya, saat aku benar-benar ingin dia bahagia dengan pilihan nya. Atau ingin dia pergi bersama ku dan mengubur semua masalalunya. Kuharap dia benar benar bahagia. !"

" Lalu ?"

" Tak ada .... Aku hanya seorang pengecut yang hanya melihat ia dari jauh !"

" Kenapa kau tak mengungkapkan perasaan mu kepadanya ?"

" Jika aku bisa mengungkapkan nya, maka akan kulakukan sekarang disini dan malam ini.!"

Seketika aku berhenti sejenak. Mungkinkah yang di maksud itu aku. Tapi tidak mungkin, karena kita baru beberapa Minggu bertemu.

" Ahhh ... " Jawab ku lirih

" Yeahh mungkin mengagumi dari kejauhan adalah cara terbaik untuk melindungi nya.. !"

" Why? "

" Aniyeo... ! Aku hanya ingin dia bahagia, tak lebih !"

" Ahhh ... " Jawabku singkat

" Kau lihat lah ke langit ! Banyak bintang bintang bersinar Indah tetapi sulit untuk di gapai ... !"

Aku melihat ke atas, fikiran ku masih kalut tentang banyak hal.

" Aku tak tau Namjoonssi ! Entah lah terkadang ia dekat seperti mudah di gapai tetapi ia sangat jauh dan sulit di gapai !"

" Nice ... ! Sama halnya masalah mu yang kau hadapi sekarang, meskipun itu berat tetapi jika kau membuat nya nyaman maka akan terasa mudah untuk dilakukan !"

" Yeah mungkin ! Aku rasa bersedih bukan jalan satu-satunya !"

" Of course ! Berbahagialah Andira Kim kau lebih indah dan cantik saat kau bahagia !"

Blussshhh seketika muka ku merah seperti udang rebus, kata kata Namjoon sangat sulit di pahami tetapi menyejukkan hati ku.

" Paboo ! Aku tak secantik yang kau katakan !" Balasku malu.

" Hahaha.... "

" Yaaakkkhh kau menertawakan ku ?"

" Aniyeo ... Hanya saja kau lucu saat kau malu malu !"

" Mueo ?!!"

" Hahahaha .... "

Namjoon sangat tampan dan bijaksana, betapa dewasanya ia dalam kehidupan nya. Berbanding terbalik dengan ku. Aku bahkan tak tau dengan kata hati ku. Dan malam ini aku benar-benar menghabiskan waktu ku bersama dengan Namjoon. Kami banyak bercerita tentang ini dan itu, bahkan kami tak sadar waktu hampir dini hari. Kami pun memutuskan untuk mencari penginapan, karena tak mungkin kami untuk pulang.

Setelah mencari beberapa penginapan yang cocok akhirnya kami menemukan yang pas dengan ukuran dompet Namjoon. Karena aku tak membawa uang , kartu kredit, handphone semua tertinggal di ruangan club. Karena terlalu terburu-buru.

" Mianhae.... Hanya bisa segini !" Jawab Namjoon seperti menyesal

" Aniyeo... Aku yang menyesal karena tak membawa dompet ku. Aku menyusahkan mu . !"

" Gwaenchanh-a... "

Kami menyewa hostel kecil yang tidak jauh dari kuil tempat Namjoon berdoa. Biasanya hostel ini di sewakan untuk orang orang yang ingin menginap dan berdoa di sekitar kuil.

Sangat canggung di dalam hostel kecil ini, kulihat Namjoon sedang berjalan menuju halaman hostel. Ia kemudian keluar ruangan dan memandangi langit. Sungguh benar benar aku tak bisa membaca apa yang ia fikirkan. Aku kemudian mengikuti nya keluar.

" Seperti nya ada sesuatu yang kau pikirkan saat ini." tanya ku tiba tiba mengejutkan Namjoon.

" Ahh.. Aniiiiyeo ..!" Jawab nya ragu

" Waeyeo ?"

" Hmmmm aniyeo... !!! Gwaenchanh-a !!"

" Masuklah, cuaca di luar semakin dingin !" Ajak ku

Akhirnya kami masuk ke dalam hostel. Aku benar-benar tak bisa tidur. Melihat malam ini aku dan Namjoon tidur di ruangan yang sama dan saling bersebelahan. Kulihat Namjoon membelakangi ku. Aku tak tau apa yang ku fikirkan, sedikit kecewa dengan situasi macam ini. Senyum ku kecut melihat posisi seperti ini. Dan tiba tiba Namjoon berbicara.

" Agh... Mianhae sebelumnya ! Aku ingin bertanya satu hal tentang mu. Bisakah ?" Tanya nya hati hati

" Wae ?"

" Ummm... Namja yang berciuman dengan mu di atap gedung. Benarkah bukan kekasih mu ? Lalu apakah kekasih mu yang di saat club ?"

Aku cukup tercengang saat Namjoon menanyakan Min Yonggi dan Jeon Jungkok.

" Wae ? Kenapa kau ingin tau tentang ku ?" Tanyaku

" Ahh .... Moulaa ?"

" Ummm itu.... !! Ummmm dia Min Yonggi... Dia cinta pertama ku, tetapi hanya bertepuk sebelah tangan aku menyukai nya selama 8 tahun. Tetapi ia menyukai dunia nya. Dan yang kau lihat di club itu adalah Jeon Jungkok, dia menyukai ku saat kita masih di bangku sekolah. Ia sudah terobsesi dengan ku.

Hanya saja perasaan ku masih kalut tentang ini semua. !"

" Wae ?"

" Entahlah... Mungkin kau bisa bilang aku adalah wanita egois ! "

" Aku tak pernah bicara seperti itu !"

" Yeahh.. kau tau ... Hidup ku terlalu rumit, so kau tak harus tau lebih tentang ku . !"

" Mianhae... Hanya saja !!"

" Gwaenchanh-a .. semua orang selalu penasaran dengan kehidupan ku. !"

" Mianhae ... Bukan maksud ku .. !"

" Ne.. ne.. ne... Tak apa. Sudah malam. Aku lelah !"

Akhirnya pembicaraan kami berhenti dan kami tak bisa tidur dengan nyenyak. Kecanggungan malam ini membuat ku tak bisa tertidur.

Pagi yang dingin membuat ku menggigil kedinginan dengan hebatnya. Inilah penyesalan ku saat sekarang ini, keluar tanpa membawa dompet dan baju tebal. Aku masih menggunakan mini dress tanpa lengan, dengan highhel dan jaket dari Namjoon. Dan sungguh cuaca yang sangat menyebalkan untuk ku.

Kulihat di dalam kamar Namjoon tak ada, kemana dia pikirku pagi pagi buta sudah tidak di kamar. Aku berjalan menuju keluar ruangan. Kulihat wajah Namjoon yang sedang tampak khawatir. Aku menghampiri nya perlahan dan oh sial sebelum mendekati nya aku tersandung sesuatu dan,

Brakkk....!!

Aku terjatuh di depan halaman dan membuat Namjoon terkejut. Ia segera bergegas menuju ke arah ku.

" Kau tak apa ?" Tanya nya panik

Muka ku memerah, sungguh sial pagi pagi aku terjatuh di hadapan nya.

Dan sungguh aku malu tanpa menjawab pertanyaan nya ekspresi ku cukup membuat nya Sadar kalau aku benar-benar malu.

Ia tersenyum manis padaku dan membuat ku semakin salah tingkah.

" Gwaenchanh-a... Kau tak usah malu di depan ku. !"

" Ohh shiit!!!" Kutukku

" Hahahhaha " ia tertawa dengan bahagia.

Aku tak tahu bahwa jatuhnya aku bisa membuat ia tertawa sebahagia ini.

Akhirnya kami pergi meninggalkan hostel dengan menaiki bus pertama kami.

Sungguh malam yang canggung untuk ku dan Namjoon. Bahkan di malam yang dingin pun tak ada sama sekali interaksi lebih yang terjadi antara kami. Sungguh entah malam apa yang ku inginkan dari seorang namja ini.

__oOOo__

Aku cukup kesal kepada kakak ku, ia pergi meninggalkan rumah tanpa berpamitan dengan ku. Rupanya urusan perusahaan sedang berjalan tidak baik. Ia pergi begitu saja meninggalkan ku di rumah sendiri, sedangkan ibu ku pergi berkencan dengan ajushi ajushi.

Tiba tiba layar handphone ku bergetar, sebuah panggilan telepon yang sangat malas aku angkat.

" Wae !!" Jawab ku malas

Tetapi suara di telvon itu bukan dari orang yang ku kenal.

Aku mengeluarkan mobil sport ku dari garansi, dan langsung menuju ke tempat yang di bicarakan.

Aku berlari menuju ruang dengan tergesa-gesa. Ku lihat di sana ada kakak dengan baju penuh darah. Apa yang tengah terjadi aku bahkan tak tau. Aku lemas mendengar kata kata dari kakak ku bahwa Min Yonggi baru saja mengalami kecelakaan saat akan pergi ke perusahaan.

Kulihat dia sedang terbaring dengan beberapa alat di tubuhnya. Aku menangis menatapi Min Yonggi.

" Mianhae !!" Ucap ku lirih

" Andira... sebenarnya oppa tidak berhak ikut campur urusan ini. Tetapi ini sudah terjadi, oppa harus membereskan nya !"

" Waeyo ?"

" Saat pagi tadi, saat oppa hendak berangkat kerja. Oppa tidak sengaja mendengar percakapan Yonggi dengan seorang wanita. Tetapi oppa tidak tau mereka membicarakan tentang apa. Kurasa itu berkaitan dengan mu. Berhati-hatilah !"

" Mwo ? Siapapun wanita itu, aku akan mengurusnya !"

Aku benar-benar tidak berfikir dengan baik. Aku langsung menuju ke perusahaan Min Yonggi dan mencari sesuatu yang mencurigakan yang ia sembunyikan.

Aku mencari beberapa file dan berkas di ruang nya dan tidak menemukan apa pun.

" Ohh shiit !!!" Kutukku putus asa

Siapa yang berani mencelakakan Yonggi, kenapa ia begitu tega.

Aku mencoba menghubungi sahabat ku Jimin untuk menyelidiki kasus kecelakaan Yonggi. Aku meminta bantuan dari nya.

Lalu aku pergi ke perusahaan Jungkok untuk menemui nya. Sejak pagi tadi dia sudah marah marah saat aku mengabaikan telvonnya.

Sesampainya di sana aku masuk ke ruangannya. Tetapi tidak terkunci pintu ruangan kantor nya sedikit terbuka. Kulihat sekretaris nya tak ada di kursi nya.

Aku masuk perlahan lahan dan mengintip apa yang terjadi di ruangan Jungkok.

Dan sial, muka ku terasa panas dan ada nyeri di dadaku serasa aku ingin meledak.

Pagi pagi sudah melihat pemandangan yang sangat menjijikkan.

Kulihat Jungkok dan sekretaris nya sedang berciuman dengan mesra. Ku beranikan untuk masuk ruangan itu. Tanpa sadar air mata ku mengalir suara ku tersedat di kerongkongan. Aku cukup terdiam lama di depan pintu sampai akhirnya Jungkok menyadari keberadaan ku.

" Andira ?!"

Mereka berhenti dan memperbaiki posisi masing-masing. Jungkok merasa bersalah apa yang terjadi saat ini. Kulihat sekretaris nya tersenyum sinis kepada ku.

" Gomawoo Jungkok-ssi !!" Jawab ku perlahan dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Jungkok merasa bersalah terhadap ku. Dan ia mengejar ku dengan cepat ia memegang tangan ku.

" Mianhae Andira... Kau salah paham ! Akan ku jelaskan !"

" Aniyeo ! Tak perlu repot-repot lagi mencari alasan Jungkok-ssi ! "

" Aniyeo .... ! Ku mohon please dengar kan aku !"

Aku melepaskan tangan ku dengan kasar lalu pergi begitu saja meninggalkan Jungkok. Ia terlihat sangat kacau.

Aku mengambil posisi duduk dengan bersandar di mobil. Memiliki hari yang cukup sulit. Min Yonggi kecelakaan dan Jungkok bercinta dengan sekretaris nya. Sungguh aku tertawa kecil mengingat kejadian ini.

Pergi ke kampus dan menjalani pelajaran yang membosankan untuk ku. Fikiranku terbang ke mana mana.

Sialnya aku benar benar kacau untuk hari ini, beberapa tugas yang di berikan oleh Asdos Heo sama sekali aku tak mengerjakan nya. Bahkan aku lupa dengan tugas-tugas kuliahku akhir akhir ini.

Aku mengambil handphone ku, dan kulihat tidak ada panggilan masuk ataupun pesan sama sekali. Aku semakin kesal memikirkan kejadian itu. Sungguh rasanya ingin sekali ku kutuk si brengsek itu Jeon Jungkok, bahkan sampai saat ini dia tak memberikan alasannya atas tindakan yang dia lakukan dengan jalang itu.

Aku mencoba menghubungi Kim Taehyung, saat ini hanya dia yang bisa ku hubungi, sejujurnya aku ingin menghubungi Park Jimin tetapi aku teringat ia sedang sibuk mengurusi masalah Min Yonggi bersama Kim Seokjin. Dengan cepat aku meneleponnya dan beberapa saat terdengar suara berat khas Taehyung saat menjawab panggilan ku.

"Mwo ???"

" Ahhh .... Taehyungiie ...!!"

"Nee !!!!"

"Aku sepertinya membutuhkan mu saat ini ..! Bisa kah kau datang ke kelas ku ? Uuung  ? Aku ... Aku .... Aku rasanya ingin mati !!!"

" Yaaaa !!!! Kauu !! Wae-yo ?? Araa araa aku akan segera ke kelas mu, kau jangan ke mana mana okey ! Tunggu aku, aku akan segera menyelesaikan tugas ku dan langsung menyusul mu!!"

" Ku mohon cepat lah !! " Aku langsung mematikan handphone ku dan membereskan beberapa barang di meja ku. Sungguh aku tak tau apa yang akan ku lakukan. Pikiran ku pun kacau-balau.

Aku bahkan tak sadar jika Namjoon sedang menatap ku lekat lekat dari kejauhan. Namjoon masuk ke kelas dengan dengan membawa sebotol minuman dingin dan menaruh nya di depan ku sambil tersenyum dengan ciri khasnya yaitu lesung pipi yang dalam terukir di wajahnya.

" Ige mwoya ? " Tanyaku terkejut saat namjoon meletakkan botol minuman di depan ku

" Ahh ... Ini hanya.... Ummm ahhh .. aku melihat mu tak bersemangat, makannya aku berikan ini agar kau semangat. ! Jawabannya terbata bata.  " Ummm apakah kau sedang memikirkan sesuatu ? Kulihat kau terlalu lesu hari ini. Ahh maaff !!! Bukan maksudku untuk penasaran tentang mu. Aku ... Aku .. ahh .. aku hanya khawatir !!" Jelas Namjoon dengan salah tingkah nya .

Aku hanya tersenyum kecil melihat tingkah nya yang malu malu kaku dan serba salah. Aku menatap bola mata nya yang bergerak cepat sana sini karena salah tingkah.

" Thanks untuk ini !! " Aku mengambil botol minuman yang di berikan Namjoon untuk ku dan meminumnya. " Aku bahkan tak tau jika kau dari tadi memperhatikan wajahku !" Lanjutku

" Ahhh .. maaf maksud ku ... " Jawab Namjoon dengan salah tingkah nya, kata katanya terputus dengan kedatangan Kim Taehyung ke kelas ku. Suaranya benar benar lantang memanggil nama ku, sepertinya ia berlari dengan ke kuatan penuh.

" YAAAAAAAA ANDIRAAAA KIM !!!!! "  Panggil Kim Taehyung suaranya luar biasa menggelegar seisi ruangan pun terkejut dengan kelakuannya. Semua pun langsung terdiam dan memperhatikan tingkah nya.

" Yaa andiraa kau !! Apa yang ucapkan di telvon tadi ? Kau gila ? Kau mau mati ? Apakah kau bodoh ? Apakah kau tak ingin melihat ku menikah ? Ha ? Wae wae ? !!! Ucap Kim Taehyung dengan kecepatan penuh dan ter engah engah, membuat  aku dan Namjoon melengo dengan rentetan pertanyaan darinya.

" Ya Taehyungiie ! Kau tak perlu berlebihan seperti itu, kau membuat ku malu !! " Balas ku

" Ya kau sadar apa yang kau ucapkan barusan ? Ahh kita bahas itu nanti, kajjah kita pergi dari sini dulu. Aku akan mengantarmu ke rumah park jimin ahh tidak tidak lebih baik kau ke apartemen ku saja." Ucap nya dengan terburu-buru sambil membawa tasku dan menggenggam tangan ku Kulihat mukanya begitu panik dengan dahsyat nya. Kadangkala saat seperti ini aku lebih suka Taehyung yang begitu care terhadap ku. Tetapi itu tak bisa menjadikan dia pria ku karena aku tau sesuatu rahasianya yang tak bisa ku bongkar begitu saja.

" Arraseo arraseo ... !!' jawabku singkat. " Ahh Namjoonsshi thanks untuk minuman nya, lain kali biar aku yang traktir kau saat ini aku sedang ada janji dengan Taehyungiie." Ucapku lirih sambil beranjak pergi meninggalkan Namjoon.

" Yeah its oke ... Aku tak begitu berharap banyak, hanya saja .... " Ucap nya terhenti tiba tiba.

" Yaa ? Hanya saja apa ?" Tanyaku penasaran

" Ahhh tidak tidak ... Sudahlah kau lebih baik segera pergi, kulihat temanmu sudah sebal !" Ucapnya sambil tersenyum kecil

" Ahh oke oke ... Aku janji lain kali aku akan membalasnya. Aku akan mentraktir mu . Ah sudah dulu ya ! Aku akan pergi !!" Ucapku sambil pergi meninggalkan Namjoon di kelas. Dan ku lihat ia hanya membalas dengan anggukan kecil.

____ooOOOoo____

Aku hanya terdiam beberapa saat di dalam mobil bersama  Kim Taehyung. Sejujurnya ada banyak hal yang akan aku lakukan beberapa hari ini tetapi itu semua tertunda dengan masalah yang tiba-tiba muncul. Taehyung dengan santainya memarkirkan mobilnya saat tiba di apartemen nya. Ia dengan cepat membukakan pintu mobil nya agar aku keluar, ia sangat manis dengan tingkahnya membukakan pintu mobil dan melindungi kepalaku agar tak terbentur dengan pintu mobil. Aku pun hanya tersenyum kecil melihat perhatian nya kepada ku. Sejujurnya aku pun terbiasa dengan perhatian perhatian kecil dari Taehyung , Park Jimin , Kim Seokjin bahkan Jeon Jungkok. Mereka benar-benar memperlakukan ku seperti ratu. Kecuali satu orang yang tak pernah peduli terhadap ku. Ya Min Yonggi dia benar benar dingin bahkan tak peduli terhadap ku. Salah satu daya tariknya itulah yang membuat ku terobsesi dengan nya. Ah jika ku ingat tentang Min Yonggi rasanya aku kesal dan sebal, aku bahkan tak berdaya jika berada di dekat nya.

Aku pun tanpa ragu masuk ke apartemen Taehyung, dan langsung kurebahkan tubuhku di ranjang nya. Kulihat Taehyung sedang membuat kan minuman ke sukaanku jus strawberry bercampur yogurt.

Dia membawa kan segelas jus penuh dengan beberapa toping coklat kental di atasnya. Dia menyodorkan jus itu kepada ku.

" Bangunlah dan minumlah, kau butuh asupan gula agar tak lesu !" Gumannya sambil menyodorkan satu gelas jus penuh kepadaku.

" Ahhhh thanks chinguu deul !! Kau yang terbaik saat ini !" Ucapku sambil menyeruput jus strawberry yang di berikan oleh Taehyung.

" Kau ada masalah apa ? Kau tau aku khawatir yang kau katakan di telvon tadi ? Sungguh kau orang yang tak pernah bercanda dengan kata kata mu !" Tanya Taehyung khawatir.

Aku menghela nafas panjang dan berat, aku meletakkan jus strawberry itu ke nakas yang di pegang oleh Taehyung.

" kau tau ? Min Yonggi ada di rumah sakit kini ! Aku tak berani untuk menani nya. Kau tau ? Aku takut jika aku makin menyukai nya. " Ucapku lirih

" Lalu ?" Tanya Taehyung penasaran

" Yahhh sebenarnya aku tak begitu berharap dia menyukai ku. Aku tau dia tak menyukai ku aku hanya berfikir selama ini apa yang ia lakukan ? Ia tak menyukai ku ia tak mencintai ku ia juga tak peduli terhadap ku ? Lalu kenapa oppa Seokjin berkata seperti itu tentang nya ? "

" Oppa Seokjin berkata apa ?"

" Ia tak begitu jelas, pagi tadi saat ia berangkat ke kantor ia berpapasan dengan Min Yonggi. Ia melihat Yonggi sedang berbicara dengan seseorang di handphone nya. Namun oppa bilang ia seorang wanita dan itu ada hubungannya dengan ku ? Min Yonggi sempat menyebut namaku dan wajahnya berubah menjadi keruh seprti marah dan kesal. Ia seperti tengah di ancam seseorang menggunakan nama ku. Kau tau kan selama ini aku tak ada masalah apapun dengan orang lain ? Lalu kenapa ia mengancam Yonggi ? Dan setelah itu Yonggi menemuinya dan berakhir di rumah sakit. Beruntung oppa mengikuti nya dan saat tau dia di tabrak oppa bergegas membawa ke rumah sakit. "

" Ini aneh ... Min Yonggi tak pernah peduli dengan ancaman ancaman yang pernah ia dapatkan ! Kenapa baru sekarang ia begitu menanggapi ancaman ini !" Ucap Taehyung

" Maksud mu  ?" Tanyaku terkejut

" Ahhhh bukan begitu ... Ahhh bagaimana aku menjelaskan nya ! "

" Apa ada yang tak ku ketahui ?"

" Hmmmm sebenarnya dari dulu kau tau Yonggi adalah seorang yang dingin, ia tak begitu perduli dengan sekitar nya. Ia hidup dengan bebas kau tau juga kan ia sering tidur dengan banyak wanita di luar sana bahkan ia seringkali mabuk dan keluar masuk club." Ucap Taehyung lirih . " Dan ada beberapa orang yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan Yonggi. Akhir-akhir ini ia sering kekantor ku untuk meminta bantuan kepada ku. Ia menyuruh ku untuk menjadi pengacara nya." Lanjut Taehyung

" Pengacara untuk apa ? Ya kenapa kau tak ceritakan kepada ku ?" Ucapku kesal.

" Yaa dengarkan dulu, aku belum selesai." Balas Taehyung. Ia mengambil nafas dengan panjang lalu melanjutkan perkataannya.

" Banyak yang mengancamnya dengan alasan yang sama yaitu Kehamilan." Ucapnya, aku pun tertegun sejenak rasa kesal dan marah bercampur aduk di kepala ku. Sungguh Yonggi benar benar luar biasa pikirku.

" Kau jangan kesal dulu, kau tau Yonggi tak akan pernah melakukan hubungan seks tanpa pengaman. " Ucap Taehyung tegas

" Ya kau pikir aku bodoh ? Apa kau peramal ? Apa kau punya mata yang bisa menerawang apa yang ia lakukan di luar sana ??" Ucap ku dengan nada kesal

" Ahhh maaf bukan begitu maksud ku ahh aku juga tak yakin dengan kenyataan nya.  Kadang apa yang kita pikirkan juga tak pernah sesuai dengan yang kita bayangkan.  Intinya banyak wanita yang tergila-gila dengannya dan ingin menjadi wanitanya, kau tau kan dia sangat kaya raya di usia muda nya ? Dia sudah sukses dengan karir nya bahkan ia masih kuliah tetapi sudah bisa menjadi salah satu orang yang kaya di negara ini ? Kau tau bukan hanya dia saja , kakak mu juga salah satu orang terkaya di negara kita, ya benar keluarga mu sangat kaya.  Bahkan aku benci mengakui ini tapi kenyataannya si brengsek itu Jeon Jungkok masuk kedalam kelompok orang-orang terkaya. Di usia muda mereka sudah bermain saham.

Kurasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Yonggi akhir akhir ini. Ia seperti tengah di kejar kejar sesuatu. Aku tak bisa menduga nya, karena ia belum sepenuhnya bercerita tentang masalah nya itu kepadaku. Dan kenapa aku tak cerita kepadamu ? Karena aku belum yakin sepenuhnya tentang Yonggi. Aku hanya ingin mengetahui lebih banyak lagi rahasia apa yang ia sembunyikan. Ketika sudah terjawab aku akan segera menceritakan nya kepada mu. Tetapi aku tak menyangka bahwa ini teejadi. Seperti nya kita harus mencari seseorang untuk mencari tau kebenaran ini. " Ucap Taehyung tegas.

" Ahh entahlah !!! Aku kesal sekali ! Aku tak tau apa yang akan aku lakukan ! Bahkan aku berfikir aku tak peduli apa yang ia lakukan ! Tapi oppa Seokjin bilang ini ada hubungannya dengan ku ? Kenapa harus aku ? Aku saja bertepuk sebelah tangan dengannya jadi untuk apa Yonggi melakukan ini ? Ahhh aku kesal ! " Balas ku dengan nada marah

" Aku tau kau kesal dan penasaran ! Tapi kita tunggu saja sampai kita tau apa yang terjadi dan kau ku sarankan kau jangan terlalu bergairah kepada si brengsek itu. Aku kesal sekali melihat kau berhubungan dengan nya !" 

" Yaa kau Taehyungiie !! Aku juga tak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa aku bisa berhubungan dengan Jungkok. Aku merasa aku di cintai saat dengannya dan perlakuan perlakuan yang aku dapatkan darinya membuat ku merasa aku berharga. Saat cintaku tak terbalas ada dia yang datang mengejar ku dengan kesungguhan itu. Aku melihat sisi nya yang sama dengan ku saat aku mengejar Min Yonggi. Aku tau dia brengsek bahkan dia lebih brengsek dari Yonggi tetap saja aku tak bisa berbohong dengan hati ku. Aku menyukai perlakuan nya bahkan aku menyukai sentuhan sentuhan yang ia berikan banyak kepada jalang jalang di luar sana. Aku benci dengan kondisi ini tapi aku tak bisa berhenti se akan aku membutuhkan nya !!!" Jelasku sambil menangis.

Aku tak pernah menangis di hadapan keluarga ku setelah ayah ku tak ada. Aku takut itu membuat kakak dan ibuku khawatir tentang ku. Aku bahkan tak menangis di depan Yonggi cinta pertama ku. Saat ku tau tak terbalas aku berusaha tegar dan berjalan perlahan pergi meninggalkan nya. Dan aku juga tak menangis di depan Jimin, karena Jimin adalah seorang yang sangat over protective  terhadap ku. Aku takut menangis di depannya karena yang ada hanyalah masalah besar untuk ku. Bisa bisa ia akan memberikan sebuah negara untuk ku agar tak menangis lagi. Terakhir kali aku menangis di depannya adalah ketika ayahku tiada. Di hari pemakamannya aku menangis di pelukan jimin dan kalian tau hal konyol apa yang ia lakukan untuk ku agar aku berhenti menangis. Ia membuat keributan yang luar biasa bahkan itu sampai viral di dunia. Ia mengumpulkan semua dokter hebat di seluruh negara untuk menghidupkan kembali ayahku. Ia juga memanggil semua dukun hebat di berbagai negara. Termasuk ia memanggil para pendeta pendeta suci . Ia berkata bahwa siapa yang bisa menghidupkan kembali ayahku maka seluruh perusahaan ayahnya bahkan saham nya akan di berikan kepada mereka. Sungguh sebuah kekonyolan yang benar-benar luar biasa saat itu. Dari situ aku tak berani untuk menangis di depannya. Bahkan aku sempat pusing karena pengawal yg ia kirimkan beberapa hari lalu. Dengan susah payah aku merayu untuk menarik kembali semua pengawal pengawal itu dari rumahku.

Aku hanya merasa bisa menangis di hadapan Taehyung. Karena hanya dia yang agak sedikit waras. Setelah aku menceritakan semuanya aku tertidur lelap di apartemen Taehyung. Aku bahkan tak tau kalau Taehyung sudah pergi keluar apartemen.

Aku terbangun dari tidurku, ku raih handphone ku di dalam tas yang tergeletak di sebelah ku. Kulihat ada sebuah pesan singkat dari oppa Seokjin.

" Ya Andira !! Kau sekarang ada di mana ? Aku mendapat kabar kalau Min Yonggi sudah sadar. Kau ingin pergi menjenguknya ? Tolong bawakan beberapa pakaian ganti untuknya, sebenarnya aku ingin membawa kannya tetapi aku masih banyak pekerjaan di perusahaan . Tolong katakan padanya aku akan menyusul setelah pekerjaan ku selesai. "

Aku menghela nafas panjang, dengan berat aku bangun dari kasur Taehyung dan menuju pintu keluar.

Aku mengirimkan beberapa pesan singkat kepada Taehyung agar ia tak khawatir saat kembali ke apartemen karena tak ada aku.

Ku lirik jam pukul 7 malam. Sungguh hari ini aku menghabiskan waktu ku dengan sia sia .

.

____ooOOoo____

Aku berdiri di depan ruangan yang tak asing. Pintu ruangan itu terbuka sedikit, ternyata ada seseorang di dalamnya.

Aku mengintip sedikit dari luar, kulihat seseorang  yang cantik dengan rambut hitam yang panjang tergerai lurus dan rapi. Kulit yang putih mulus luar biasa itu membuat ku semakin iri. Tangan yang cantik itu sedang memegang infus, seperti nya ia tengah memperbaiki aliran infusnya.

Benar aku sedang ada di rumah sakit, awalnya aku hanya ingin memberikan pakaian dan beberapa makanan untuk Yonggi. Tetapi saat aku sampai aku malah semakin marah dan kesal. Kulihat di sana ada lila yang tengah merawat Yonggi dengan penuh kasih sayang.

Sejujurnya aku iri dengannya, ia baru bertemu dengan Yonggi hanya dalam beberapa bulan tetapi Yonggi begitu peduli dan perhatian padanya. Sedangkan aku, aku dan dia sudah kenal sejak 8 tahun yang lalu. Tidak ada sedikitpun kepeduliannya terhadap ku. Aku benci mengakui ini tapi aku benar-benar telah kalah oleh lila.

Aku pun mengetuk pintu ruangan, dan masuk dengan senyuman kecil. Kulihat lila menyambut ku dengan baik.

" Ohhh Andira ? Ada apa kau kesini ?" Tanya Lila dengan ramah. Sungguh aku semakin kesal karena ia menyambut ku dengan tulus.

" Ahhh ... Ummm ... Huhh aku baru saja di hubungi oleh kakakku. Katanya aku di suruh membawakan beberapa pakaian ganti untuknya " jawabku canggung.  Kulihat Min Yonggi hanya diam dan tak peduli terhadap ku bahkan wajah nya saja seperti tak suka ada aku disini seperti menganggap aku mengganggu waktu bersamanya dan Lila.

" Ahhh Kim Seokjin menghubungi mu ternyata, terimakasih ya ! Sini biar aku saja yang menggantikan pakaian nya. Maafkan aku ya sudah membuat mu repot datang kesini membawa kan pakaian ganti untuknya. " Ucap lila

" Ahh tidak tidak . . . Ini tak begitu merepotkan untuk ku " balas ku

Lila hanya tersenyum kecil, ia mengambil beberapa pakaian ganti dari paper bag yang kubawa. Aku semakin canggung di ruang ini dan melihat mereka berdua membuat ku kesal. Lalu aku pun pergi keluar agar tak mengganggu mereka.

Sial aku berharap dengan penuh semangat ketika aku membawa pakaian ganti untuknya. Tetapi apa yang kudapat hanya wajah kesalnya yang kulihat. Bahkan ia tak mengucapkan terima kasih atau apapun itu. Hanya diam acuh seperti tak berharap aku datang menjenguk nya. Sial aku pergi keluar dengan mengutuk sejadi jadinya.

Aku bergegas pulang ke rumah, semakin lama di rumah sakit semakin buruk kondisi kejiwaan ku.

Aku begitu terkejut saat memasuki rumah. Kulihat di ruang tamu sesok orang yang ku benci dengan sangat teramat.

Jeon Jungkok menungguku di ruang tamu. Kulihat wajahnya yang penuh kekesalan. Ia terlihat kacau bahkan pakaian yang ia kenakan pagi tadi di saat bercumbu dengan sekretaris nya pun masih sama. Tak terlihat ia mengganti nya. Sial aku semakin kesal membayangkan nya saja.

Sejujurnya aku tak begitu peduli awalnya . Karena aku tau dia memang seorang brengsek yang sering bergonta-ganti pasangan. Tapi aku akhir akhir ini terlalu lengah, aku masuk ke lingkaran Jungkok aku masuk ke dalam permainan ini. Aku membutuhkan sentuhan sentuhan itu sialnya tak bisa ku pungkiri lagi aku kesal dan cemburu bahwa aku adalah wanita yang ke sekian kalinya yang di sentuh dengan tangannya. Terasa menjijikkan semua yang terbesit di benakku. Tetapi aku tak bisa berhenti. Itu sebuah kenikmatan yang pertama kali untuk ku. Sialnya kenapa harus dengan si brengsek ini.

Jungkok menyadari kedatangan ku. Ia berlari ke arah ku dan langsung memeluk ku dengan erat. Kulihat air mata buaya nya menets di sela sela pipinya dan berakhir basah di pundakku.

" Ya lepaskan  aku Jeon Jungkok ! " ucapku ketus

" Tidak andira ! Sebelum kau mendengar kan alasan ku aku tak akan melepaskan mu. Sungguh itu salah paham !" Ucapnya sungguh

" Ck ck ck .... !!! Aku tak mengerti kenapa kau begitu bersusah payah menjelaskan nya ? Seperti bukan kau saja ? Kau tau aku tak peduli kau mau bercinta dengan siapa saja ! Bukankah selama ini kau hidup seperti itu ?!!" Ucapku kesal

" Aku tau kau marah. Aku tau kau kesal ! Sungguh itu semua salah paham. Please kumohon dengarkan penjelasan ku !"

" Apalagi yang harus di jelaskan Mr. Jeon ? Kau dan sekretaris mu pagi pagi sudah bercinta ? Aku tak bodoh ! Dia sekretaris mu yang sudah lama bekerja dengan mu. !"

" Tidak kau sangat amat salah paham ! "

" Ya kau lepaskan dulu aku !!"

" Aku akan melepaskan mu kalau kau mau mendengarkan alasan ku !"

" Arraseo !! Aku akan mendengarkannya !! Kau ingin beralasan apa lagi ??"

Jungkok pun melepaskan pelukannya dan menarik ku ke dalam kamar ku. Ia mengunci pintu kamar ku. Sungguh aku langsung bergairah saat melihat tubuhnya. Di tambah pakaian kemeja nya yang berantakan dasi yang longgar serta kancing baju yang terbuka 3 tingkat . Bagian tangannya ia gulung sampai siku dan melihat kan otot-otot tangannya yang kekar.

" Ya kenapa kau menguncinya ? Jika ibuku atau kakak ku tau aku bisa malu !!" Ucapku panik

" Jangan khawatir !! Sebelum kesini aku sudah memastikan nya ! Ibumu pergi bersama teman temannya, aku berpapasan saat aku ke sini . Dan kakak mu dia masih sibuk dengan urusan kantor nya !!' jawab Jungkok dengan yakin

" Ahhhh baiklah kalau begitu tak usah di kunci kita bisa bicarakan ini di depan !" Ucapku sambil salah tingkah. Aku khawatir aku tak bisa menahan diri.

" Tidak !! Aku tau kau akan pergi meninggalkan ku ! Lebih baik seperti ini sampai kau benar-benar tidak salah paham kepadaku !"

" Entahlah !! Terserahlah kau saja !! Aku tak ingin berdebat dengan mu. Aku terlalu lelah !"

Tiba tiba saja ia berlutut di depan ku. Ia berlutut dengan wajah yang  memelas. Aku yakin seberapa frustasi nya dia hari ini. Ia pun mulai menjelaskan apa yang terjadi pagi tadi .

"Kau salah paham kepadaku, apa yang kau lihat pagi tadi itu murni kesalahan !! Aku tak ada hubungan apa-apa dengan sekretaris ku ! Sungguh dia Benar benar memanfaatkan peluang untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Awalnya aku sedang terburu-buru datang ke perusahaan, aku mendapatkan pesan bahwa hari ini akan ada rapat dengan para investor. Beberapa hari yang lalu aku memenangkan sebuah tender. Dan aku begitu senang ketika apa yang kuharap kan tercapai semua. Aku terburu-buru ketika datang ke perusahaan. Awalnya aku tak curiga jika sekretaris ku berniat mesum. Ia hanya masuk keruangan ku dan berkata bahwa ia ingin merapikan pakaian ku. Dengan alasan agar saat rapat aku lebih terlihat rapi. Aku pun menyetujui nya karena benar aku akan rapat. Aku tak tau tiba tiba setelah ia merapikan pakaian ku langsung saja menarik ku dalam pelukannya dan menciumi bibir ku. Sungguh aku menolaknya dan berusaha melepaskan diri dari pelukan nya. Saat itu ku tau kau sudah ada di ruangan ku. Aku sangat terkejut . Sungguh aku tak melakukan apapun kepada sekretaris ku. Aku mencoba menjelaskan semuanya tetapi kau sudah hilang dari pandangan ku. Sejujurnya aku ingin mengejar mu.  Sungguh bahkan aku ingin menghubungi mu. Tetapi aku tak bisa, aku bahkan sudah telat datang ke acara rapat bersama para investor. Karena tender ini benar-benar menelan biaya yang banyak. Sungguh jika aku gagal dalam tender ini mungkin aku akan jadi gelandangan di jalan. Dan aku tak bisa membahagiakan mu. Aku benar-benar menyukai mu aku tak ingin kau hidup susah saat bersama ku. Dan hanya kamu wanita pertama ku. Sungguh aku tak pernah menyentuh wanita lain. Kamu yang pertama kali untuk ku. Aku memang brengsek, aku sering bergonta-ganti pasangan tapi hanya sebatas pegangan tangan. Tidak lebih . Kau yang pertama mencium bibir ini . Dan kau yang pertama kali yang merasakan berhubungan badan ini. Sungguh aku tak pernah melakukan hubungan intim dengan wanita lain selain dirimu.!!" Ucap Jungkok dengan lirih ia menjelaskan semuanya yang tak kutahui selama ini aku tak percaya pengakuan yang barusan ia jelaskan kepada ku. Ini sungguh luar biasa bagiku

" Apakah aku harus mempercayai nya yang barusan kau katakan ?" Balasku lirih .

" Aku berharap kau tak salah paham tentang ku, aku menyukai mu saat kita di sekolah dasar. Aku terobsesi hanya dengan mu sungguh. Saat itu maupun saat ini, kau wanita satu satunya yang aku pikirkan. Saat kita masih anak-anak hanya kau perempuan yang membuat dunia ku berubah kau membuat ku lebih mengerti tentang cinta. Saat itu aku berfikir kita masih anak-anak dan aku tak berani menatap mu karena aku tak sebanding denganmu dari situ aku gila terhadap mu aku terbuai dalam pesona mu aku berusaha mati matian berkarir agar aku bisa membahagiakan mu. Aku pun tau kau mencintai orang lain tapi aku tak pernah peduli karena aku yakin suatu saat aku bisa memiliki mu. Kau bisa bilang aku gila.  Iya benar aku gila . Aku tergila-gila padamu.  Aku tergila-gila pesona mu . Aku tergila-gila pada auramu.  Aku sungguh tergila gila bahkan aku mencoba mencari wanita yang seperti mu dengan harapan aku bisa melupakan mu. Tapi itu sia sia tak ada yang bisa meniru mu. Aroma mu . Pesona mu.  Bahkan pelukan mu sungguh tak ada yang menandingi nya. !!" Jelas Jungkok dengan malu mengatakannya.

" Wahh Daebak !! Kau yaaa !!! Haaa sungguh kau benar-benar seorang pscho !!" Ucap ku tiba tiba. Sungguh aku benar-benar terkejut apa yang kudengar dari seorang Jeon Jungkok, selama ini aku tak peduli apa yang ia lakukan untuk ku. Karena aku tak tertarik sedikit pun dengannya. Bahkan ia mempunyai banyak wanita pun aku tak peduli. Tetapi hari ini aku terkejut dengan apa yang barusan ia katakan. Benar benar di luar pikiran ku.

" Kau boleh mengatakan apapun tentang ku jika itu bisa membuat mu tak salah paham kepadaku !"

" Aku tak tau harus berkata apa , aku cukup takjub !"

" Maafkan aku jika selama ini membuat mu tak nyaman, maaf kan aku juga yang telah melakukan hal tak pantas untukmu. Sungguh aku hampir putus asa saat itu. Aku mengikuti mu sejak kecil dan aku tau bahwa sampai sekarang kau masih memikirkan dirinya. Jika aku tak melakukan hal yang nekat saat itu, aku akan menyesal seumur hidupku aku tak bisa memiliki mu. Aku akan tanggung jawab . Sungguh aku akan mempertanggungjawabkan perbuatanku terhadap mu. Asalkan kau tetap berada di sisi ku. Itu lebih dari cukup Andiraa kim. !!"

Aku terdiam beberapa saat sungguh aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Apakah aku benar-benar bisa menyukai nya. Apakah aku bisa melupakan Yonggi jika aku bersama dengan nya. Apakah ini rasanya di cintai seseorang yang berlebihan.

Aku hanya memandangi wajah Jungkok, ia banyak berubah saat kecil. Wajah nya sekarang memang tampan. Ia tumbuh menjadi laki laki dewasa yang banyak di sukai oleh kalangan wanita.

Sejenak aku terbayang kan wajah Yonggi yang kesal terhadap ku. Sungguh ia benar-benar tidak menyukai ku sedikit pun. Semuanya tertuju untuk lila. Ya mungkin saja jawabannya adalah Jungkok. Bahwa aku benar-benar harus melupakan Min Yonggi untuk selamanya.

Aku pun mendekati Jungkok yang masih berlutut di hadapan ku. Aku membantu nya untuk berdiri, aku tak nyaman jika ia berlutut seperti ini. Mungkin saat ini aku tak begitu membencinya walaupun tak sepenuhnya aku memaafkan nya. Entahlah aku juga tak tau perasaan apa yang tiba tiba saja datang kepada ku.

Tiba tiba saja terbesit pikiran jail ku untuk menggodanya, aku membantu nya berdii dan tiba tiba saja aku mengecup bibir nya.

Sungguh ia terbelalak ketika aku melakukan nya. Wajahnya yang terlihat lesu tiba tiba berubah menjadi bergairah.

Aku tertawa kecil melihat perubahan itu di wajahnya.

" Itu adalah sebuah hadiah karena kau sudah berusaha meluruskan kesalahpahaman ini !!" Goda ku terhadap nya

" Uh ... Hmmm apakah kau memaafkan ku ?" Tanya dengan nada ceria

.

" Entahlah ... " Jawabku seadanya . " Tergantung perilaku mu kedepan nya terhadap ku juga bisa membuat aku mungkin bisa berada di dekat mu !!" Lanjut ku lagi .

" Sungguh ? Kau benar-benar !!! Ahhh bagaimana ini aku seperti nya tak bisa menahan nya lagi !" Ucap Jungkok bersemangat.

Tiba tiba saja ia langsung menarik ku kedalam pelukannya, ia mencium bibirku dengan lembut. Awalnya sebuah kecupan namun berakhir dengan lumatan lumatan kecil dan buas.

Lidah nya langsung masuk kedalam mulutku, menggoyangkan sana sini di dalam mulut ku. Menarik lidahku keluar dan melumat nya dengan gairah. Aku pun tak menolak nya bahkan aku menikmatinya.

Tangan nya yang besar bergerak dari memegang kepala ku turun menuju dada ku. Ia meremas payudara ku. Aku sedikit merintih namun tak bisa berhenti. Semakin Jungkok meremas payudara ku semakin liar gairahku. Se akan akan darah di dalam diriku mendidih dengan cepatnya. Jantung ku berdegup kencang seperti lari maraton.

Tak sampai di situ saja, Jungkok hafal dengan kelemahan ku yaitu menciumi telinga dan leher ku. Nafas ku semakin menderu deru. Aku telah sampai puncak klimaks nya. Kepala ku terasa pusing dan berat. Benar ini tak boleh berhenti sampai di sini.

Jungkok tersenyum lebar melihat diriku sudah bergairah, dia tau saat seperti ini adalah titik puncaknya. Tanpa basa-basi ia melucuti pakain ku. Aku pun tak menolaknya dan aku menikmati setiap sentuhan lidah Jungkok kepada tubuhku. Tangannya memainkan payudara ku. Kulihat bagian paling sensitif di dadaku ku sudah mengeras aku benar-benar sudah bergairah dan mendesah beberapa kali saat lidah Jungkok memainkan payudara ku.

Bukan sejenis ganja tapi aku mengakui nya bahwa ini bisa membuat ku semakin terbang dan tak sadar. Aku semakin liar saat jungkok melepaskan pakaian bawahku. Sentuhan jari jarinya yang perlahan lahan menggosokkan di area wanita ku membuat ku mendesah panjang. Lidah nya yang tak berhenti bergantian memainkan payudara ku membuat ku makin bergetar hebat. Kepala nya mulai turun sambil menciumi perut ku dan pahaku. Dan berakhir ia menciumi daerah kewanitaan ku. Aku bergetar hebat dan semakin liar bahkan aku tak bisa menahannya. Rasanya aku butuh sesuatu yang besar masuk kedalamnya. Aku tak bisa menahannya.

" Ahh... Uhhhh.. ahh.... Ahhh baby please !!" Desahku yang bergairah liar

Aku membuka pakaian jungkok dengan bernafsu, aku mencium setiap tubuhnya . Bibir nya yang sexsi . Leher nya yang panjang. Dada nya yang bidang . Dan otot perut yang membuat wanita menjadi histeris.

Tanpa basa-basi lagi, segeralah aku menyatukan badan ku dengan Jungkok. Aku benar-benar bergairah saat ini.

Desahan demi desahan terlontar dari mulutku. Aku begitu menikmati setiap detik permainan sexs ini bersama jungkok.

Aku benar-benar masuk ke dalam lingkaran ini. Aku tak peduli apa jadinya jika aku juga melakukan ini bersama Min Yonggi.

Bisakah se Nikmat ini.

Aku dan Jungkok bergulat dengan liar dan panas di kamar ku. Kami benar-benar seperti merasa hidup di dunia ini Seakan-akan dunia hanya milik kami.

Sudah dua hari mood ku terasa bagus. Tak banyak perubahan yang besar hanya saja aku lebih bergairah bersama Jeon Jungkok. Aku banyak menghabiskan permainan sexs yang panas akhir akhir ini. Sudah seperti candu yang tak bisa berhenti bahkan bisa di anggap sebuah kebutuhan.

Seperti biasa pagi ini aku terbangun di kamar ku yang berantakan seperti kapal pecah. Aku mengingat semalam adalah permainan sexs yang panas bersama Jungkok. Aku benci mengakui ini tetapi Jungkok benar benar memuaskan hasrat ku yang haus. Bahkan ia tau letak bagian tubuh ku yang sensitif.

Aku membuka jendela kamar ku, kubiarkan udara pagi masuk Melalui celah-celah kecil yang terbuka.

Terdengar suara handphone ku bergetar, ada sebuah panggilan masuk.

Aku pun segera mengambil handphone ku yang tergeletak di bawah kasurku. Seperti nya handphone ku terlempar saat aku dan Jungkok sedang bergulat.

Ternyata panggilan masuk dari Kakak ku Kim Seokjin. Dengan malas aku menjawab panggilan nya.

" Hmmm wae !!!" Jawab ku malas

"Kau sudah bangun ? Ahhh apakah aku bisa meminta bantuan mu ? Tolong bawakan beberapa pakaian ganti untuk ku. Aku tiba tiba saja akan pergi perjalanan dinas ke luar negeri. Bisakah kau mengepakkannya ke dalam koper ku ?" Ucap Seokjin lirih

" Tiba tiba ? " Tanyaku

"Hmmm nee ....!! Bisakah kau membantuku ? Sejujurnya aku ingin menghubungi ibu untuk membawakannya, tetapi barusan ia menghubungi ku bahwa ia sedang di rumah kakek. Ia tengah mempersiapkan acara peringatan kematian nenek. Jadi hanya kamu yang bisa ku minta bantuannya !" Jelas Seokjin dari sana.

" Hmmm arraseo !!! Kau bisa menuliskan apa saja yang kau butuhkan dan kirimkan secepatnya kepada ku. Aku akan mengepakkan nya dan mengantarkan nya ke perusahaanmu. " Balas ku

" Nee !! "  Ucap Seokjin dan mengakhiri panggilan nya.

Dan tak berapa lama sebuah pesan singkat dari nya yang berisi beberapa kebutuhan untuk perjalanannya. Aku pun segera mengemasi barang-barang yang ia butuhkan kedalam sebuah kopernya. Jujur bahkan sampai saat ini aku merasa bersalah kepada kakakku. Ia sangat bekerja kerasa untuk keluarga bahkan ia pun tak pernah berkencan di hari liburnya. Ia juga tak pernah dekat dengan wanita kecuali aku dan ibu. Ia benar-benar seorang kakak yang sangat bertanggung jawab. Aku benci mengakui ini tapi dia benar benar hebat dan luar biasa. Aku berjanji ketika aku sudah menyelesaikan kuliah ku aku akan membantunya di perusahaan.

Aku pun segera membawa koper masuk ke dalam bagasi mobil sport yang di berikan oleh Jeon Jungkok kepada ku beberapa waktu lalu.

Dulu aku berfikir bahwa mobil ini hanya sebagai pajangan. Tak pernah terpikirkan akan ku gunakan. Karena aku lebih suka pergi menggunakan bus ataupun taxi. Tetapi tidak hari ini rasanya aku mulai ingin menggunakannya. Dan aku juga mulai menyukai perhatian perhatian kecil yang Jungkok berikan kepada ku beberapa hari terakhir ini. Entahlah aku merasa itu tak buruk.

Aku mengendarai mobil sport dengan kecepatan tinggi. Aku merasa pikiran ku tertata kembali dikit demi sedikit. Aku bahkan melupakan tentang Min Yonggi. Aku bahkan tak tau kabarnya di rumah sakit. Apakah ia sudah keluar dari rumah sakit atau masih di rumah sakit. Ah persetan dengan nya, bukankah ada Lila yang akan merawatnya. Kurasa dia tak membutuhkan ku.

Tidak lama aku sampai di Perusahaan kakak ku. Seperti biasa perlakuan dari karyawan terhadap keluarga atasan membuat ku semakin terbiasa hidup mewah. Semua orang memberikan hormat kepada ku dan tersenyum kecil.

Aku tanpa basa-basi langsung saja menekan tombol lift paling atas dan menuju ke ruangan kakakku. 

Aku terkejut saat aku sampai di ruangan ku ternyata ada Kim Taehyung dan Park Jimin di ruangan kakakku . Tapi bukan itu yang lebih membuat ku terkejut. Sejujurnya Kim Taehyung dan Park Jimin adalah relasi bersama kakakku dalam hal bisnis. Jadi aku tak mempermasalahkan nya namun ada seseorang yang membuat ku terdiam sejenak. Tiba tiba saja aku kesal melihatnya. Ya ternyata Min Yonggi sudah keluar dari rumah sakit . Kulihat beberapa memar di tubuh nya.  Kepala yang masih di perban dan disudut bibirnya sedikit memar disusul pelipis matanya masih meninggalkan bekas luka lebam yang besar.

Jimin menghampiri ku, kulihat wajah sumringah di wajahnya. Ia kemudian memeluk ku dan mencium pipiku. Aku terbiasa dengan perlakuan yang jimin berikan pada ku.

" Hey baby ... Kau tak menghubungi ku beberapa hari ini ? Apakah kau membantu membawakan beberapa pakaian ganti untuk hyung ?" Tanya nya sambil melepaskan pelukannya dan menatap tangan ku yang memegang koper

" Nee !! Bagaimana kau pagi pagi sudah di kantor oppa ? " Tanyaku

Disusul Taehyung yang datang memeluk ku dan juga mencium pipiku, ia pun membantu ku membawa kan koper.

" Kau datang bersama siapa ?" Tanya Taehyung penasaran

" Aku datang sendiri ? Aku membawa mobil  !" Ucapku

" Yaaakkk !!! " Teriak Jimin dan Taehyung bersamaan

" Waeeee !!! " Ucapku tak paham

Taehyung mendesah kesal dan Jimin yang frustasi mengacak rambutnya, aku pun bertanya seperti tak tau ada apa.

" Aniyyy kau nanti pulang bersama ku ahhh aniy aniyyy kau tinggal bersama ku mulai saat ini !" Jawab Jimin dengan mode seriusnya

" Nee !! Aku juga akan tinggal bersama mu di rumah Jimin ! Dan kau harus menyewa sopir jika ingin ke mana mana. Kau tau tingkat kematian di akibatkan kecelakaan mobil itu tinggi di negara kita. Aku tak ingin kau kenapa-kenapa, kusarankan kau tak mengendarai mobil mu sendiri." Ucap Taehyung

Aku memandangi wajah mereka berdua yang tak mengerti ada apa. Kulihat Min Yonggi hanya diam saja dia tak menggubris ku sama sekali. Ia sibuk memainkan handphone nya dan kurasa ia tengah bertukar pesan bersama Lila.

Kakakk ku pun menyetujui rencana Jimin dan Taehyung. Seokjin adalah orang yang sangat mempercayai Jimin dan Taehyung. Bahkan bisa di bilang Taehyung dan Jimin sudah seperti bagian dari keluarga ku.

" Aku juga setuju dengan rencananya.  Lagian kau akan kesepian beberapa hari ini karena tak ada aku dan ibu !" Ucap Seokjin tiba tiba

" Yaaaaahhh ... Oppa !! Aku terbiasa seperti ini ada atau tak ada kalian aku tak merasa kesepian .!!" Balas ku meyakinkan

" Aniyyeo !! Aku akan lebih tenang meninggalkan mu kepada mereka !" Jawab Seokjin

" Nee Andira !! Kau tau aku dan Hyung sangat menyayangi mu !" Ucap jimin tiba tiba.

" Ahhh mwolla !! " Balasku ketus

" Aku akan turun ke bawah mengambil mobil. Kau segera tunggu aku di bawah bersama Taehyungiie !!" Perintah jimin

Aku malas berdebat dengan mereka, aku pun menuruti perintah Jimin. Aku pergi meninggalkan ruangan kakakku tanpa berkata apa-apa. Bahkan aku tak berbicara sedikitpun dengan Yonggi. Sungguh aku kesal dengan nya. Dia benar-benar mengacuhkan ku.

Aku dan Taehyung sudah berada di bawah dan sedang menunggu Jimin mengambil mobil.

" Yaaa Taehyungiie !! Apa ada yang perlu kau katakan padaku tentang ini ?" Tanyaku tiba tiba. Aku tau Taehyung tak bisa berbohong kepada ku. Jadi kucoba mencari tau sebenarnya apa yang terjadi.

" Ahh mwolla !! " Ucap nya lemas

" Ummm please katakan padaku ada apa ?" Desakku

" Tak ada ! Hanya saja ... " Belum selesai ia berkata tiba tiba seseorang menarik tangan ku. Aku terkejut dengan apa yang terjadi. Keseimbangan tubuh ku tak sempurna dan tiba-tiba saja aku terjatuh ke pelukan seseorang.

" Yaakkk !!! " Teriakku. Aroma wangi ini aku tau betul siapa dia. Wangi yang maskulin yang membuat jantung berdebar kencang. Min Yonggi yang tak terduga menarik ku tiba tiba. Ku pikir ia masih di ruangan Seokjin. Terdengar suara jantung nya juga berdetak dengan cepat dan nafas yang ter engah engah. Seperti nya ia berlari saat mencari ku. Aku pun segera melepaskan dari pelukannya

" Yaa bitch !!! " Teriakku lagi. Taehyung pun juga terkejut karena tiba tiba Yonggi datang menarik ku.

" Gwenchana ?" Tanya Taehyung sambil menariku menjauhi Yonggi

" Nee ! " Jawabku, aku menatap Yonggi penuh tanda tanya. Apa yang barusan ia lakukan. Ia tak berbicara tetapi ia meraih tangan ku kembali dan menariknya. Ia mengajakku pergi ke arah lift dan masuk lagi ke dalam perusahaan.

Taehyung pun mengejar ku dan menarik ku sehingga aku keluar dari lift . Ia berteriak keras kepada Min Yonggi . " YA KAU GILA ? ADA APA KAU MENARIK NYA SEPERTI INI ? KAU INGIN BAWA DIA KEMANA !!! " teriak Taehyung. Suaranya begitu menggelegar di mana mana membuat semua orang terdiam dan menatap ke arah kami.

Yonggi pun kembali menarik ku dan cukup kencang sehingga aku langsung masuk ke dalam pelukannya. Kali ini ia bersuara.

" Ada yang ingin ku katakan dengan andira !" Ucapnya santai

" Tidak bisa !! Andiraa akan pergi bersama ku, kau tau kan apa yang terjadi jika dekat dengan mu ?" Ucap Taehyung tiba tiba

" Aku tau ! Biarkan aku menyelesaikan nya !" Balas Yonggi. Aku tak tau apa yang mereka bicarakan, Taehyung yang mengalah dan pintu lift tertutup. Aku Melihat Yonggi menekan beberapa tombol lantai.

Ia membawa ku sebuah ruangan yang asing tak begitu ku kenal. Aku masih diam saja dan mencoba memahami situasi apa yang terjadi. Kulihat dia mengunci ruangannya dan aku semakin canggung bersama nya.

Aku duduk di kursi yang tak jauh dari pintu ruangan itu. Aku menghela nafas berat. Aku berdebar kencang saat bersama Min Yonggi. Ia membuka sweeter nya dan hanya menyisakan kaos berlengan pendek. Kulit putih yang pucat dan beberapa otot perut seperti nya sudah terbentuk lama di tubuhnya. Kurasa sebelum terjadi kecelakaan itu dia melakukan olahraga yang rutin.  Beberapa luka tergores di bagian tubuh dan tangannya terlihat lebih jelas saat ia membuka sweeter nya. Aku masih terdiam menatap nya dari kejauhan.

Tiba tiba saja ia berbicara dengan lembut. " Mau sampai kapan kau menatapku dengan tajam seperti itu ?" Ucap Yonggi tiba tiba

" Ahh ahh aniyyy ... Aniyy !!" Ucap ku gugup ketahuan karena memandangi nya.

Tiba tiba saja ia mendekat kan wajah nya kepada ku, mata yang sipit  dan bulu mata hitam yang lurus itu membuat ku berdebar-debar. Dan posisi macam apa ini. Dia seperti ingin menyerang ku dan menghabisi ku dalam sekali lumatan. Ah sial aku tak bisa berfikir jernih lagi.

Tangan Yonggi membelai rambutku dari atas dan berakhir dengan hirupan yang ringan. Ia menghirup aroma dari rambutku dan membuat ku bergetar . Ia tersenyum kecil melihat wajahku yang sangat tegang. Ia melanjutkan dengan membelai wajah ku. Ia menatap lekat lekat wajah ku . Sedikit mengangkat dagu ku agar sejajar dengan wajahnya. Terlihat jelas apa yang akan terjadi selanjutnya dan aku pun tak menolak nya.

Yonggi mengecup bibirku dengan lembut. Tidak bukan hanya kecupan melainkan lumatan yang makin lama makin bernafsu. Ia begitu menikmati setiap bibirku. Ada semacam sensasi aneh di diriku yang secara tiba-tiba muncul saat Yonggi melumat bibir dan lidah ku.

Yonggi semakin bergairah tak berhenti di situ saja. Ia menciumi bagian leher ku. Entah sejak kapan tangan putih nya itu sudah membuka beberapa pakaian ku. Tangannya menyusup kedalam bra ku. Ia menyentuh bagian sensitif ku ah gila rasanya aku tak bisa menahannya. Dengan lincah nya Yonggi meremas payudara ku dan memainkannya.

Sial aku ingin berhenti tetapi tak bisa aku menikmati nya. Yonggi melihat ku sudah bergairah dan tak bisa ku menahannya akhir nya aku pun mendesah dengan pelan. Ia tersenyum puas melihat diriku beberapa kali mendesah dengan merdu. Ia pun mengecup payudara ku dan melumat habis. Ia menggigit kecil di payudara ku membuat ku bergetar hebat. Sensasi luar biasa yang menjalar di urat ku pun benar benar luar biasa.

Tiba tiba saja ia berhenti dari aktivitas nya. Ia kembali memperbaiki pakaian ku. Bahkan ia tak menyentuh bagian bawahku.  Ia hanya menyentuh bagian dada ku saja. Ah sial aku malu dan kesal.  Sebenernya apa yang dia inginkan.

" Waeeyyo ? " Tanya ku tiba tiba

" Tidak ada. " Ucapnya singkat

" Kenapa kau berhenti ! " Tanyaku kesal

" Apa yang kamu harapkan ? " Ia tertawa puas dan seperti menghina ku . Seperti nya ia puas telah mengerjaiku.

Aku pun kesal karena jawabannya. Kudorong ia dengan sekuat tenaga. Kulepaskan pakaian nya dan kucium kasar bibir nya bahkan dada nya. Tangan ku dengan kasar membuka kancing celananya.  Ia menahan tangan ku dengan kuat.  Matanya tiba-tiba berubah terbelalak seakan-akan mengatakan bahwa cukup sampai sini. Aku tak bisa berhenti. Aku kesal karena sudah berdesah aku tak bisa mengendalikan hasrat ku. Aku mencoba membuka paksa pakaian dalam nya. Kuremas sesuatu yang sudah mengeras di balik pakaian dalamnya. Aku puas melihat wajahnya yang sangat tegang.

Kali ini aku benar-benar kesal . Aku mengingat entah berapa banyak wanita yang sudah tidur bersama nya.

Yonggi berusaha menahan tanganku agar tak melewati batasan itu. Aku tak bisa berfikir jernih, kudorong dia sekuat tenaga ku hingga dia terjatuh ke lantai. Ku lumat bibirnya dengan nafsu. Seperti caranya dia memperlakukan ku. Ku naiki tubuhnya yang kekar itu. Ku buka paksa pakaian ku lagi agar ia melihat nya. Ku goyang goyang kan tubuhku di atasnya. Ku buat dia merasa kan penghinaan yang sama seperti ku barusan. Aku tau dia sudah mengeras Dan itu terlihat dia begitu tersiksa karena ku . Tanganku dengan cepat masuk ke daerah sensitif nya. Ku mainkan dengan cepat daerah sensitif nya. Ia benar-benar berdesah.

Tangannya pun segera menahan tanganku agar cukup sampai di situ. Ia bangun dan merapikan celana dalamnya dan pakaian nya.  Ia tak berbicara apa-apa dan hanya frustasi yang tertulis di wajahnya.

Aku kesal karena nya dan aku memperbaiki pakaian ku. Tak ada yang terjadi yang lebih kukira aku bisa melakukan hubungan sexs dengannya. Ternyata ia tak ingin melakukannya dengan ku.

Aku segera membuka kunci pintu di ruangan itu. Tiba tiba Yonggi memelukku dari belakang.

" Maaf !!" Ucapnya lirih

" Maaf !! Aku benar-benar minta maaf padamu !! Aku tak seharusnya melakukan perbuatan hina ini kepada mu !!"  Ucapnya lagi. Aku masih diam tak berbicara . Aku kesal dengan pikiran ku yang kotor dan menjijikkan ini terlebih lagi aku kesal dengan kenyataan bahwa Yonggi hanya bermain main dengan ku. Aku melepaskan pelukannya dan meninggalkan dirinya di ruangan itu tanpa berbicara apapun kepada nya. Aku benci dengan diriku sendiri aku tak bisa marah kepadanya aku masih menyukai nya walaupun dia membuat ku hancur berkali kali. Aku tak bisa menangis karena dirinya. Aku muak dengan pikiran ku.

Ku ambil handphone ku dan menelpon seseorang dan memastikan lagi bahwa dia ada di perusahaan atau di apartemen nya.

Aku menaiki taxi dengan keadaan kesal. Bahkan setelah aku pergi begitu saja Yonggi tak mengejarku atau menahan ku. Dia benar-benar hidup dengan semaunya.

Aku pun sampai di apartemen yang tak asing. Ku tekan tombol password apartemen itu. Aku hapal dengan angka-angka kunci itu karena aku sering keluar masuk di apartemen itu.

Ya apartemen Jungkok. Karena lebih dekat dengan kampus dan perusahaan dia lebih memilih apartemen dari pada tinggal bersama keluarganya. Aku masuk dengan cepat dan melemparkan tas ku dengan sembarangan. Jungkok yang terkejut dengan kedatangan ku tiba tiba. Belum sempat ia menyapa ku, aku sudah menerkam dirinya. Aku menciumnya dengan nafsu.

Aku benci mengakui nya tapi aku ingin menyelesaikan apa yang terjadi saat aku dan Yonggi. Satu satunya adalah berhubungan sexs dengan Jungkok. Jungkok tak menolakku. Dengan cepat ia mengangkat ku dan melemparkan ku ke ranjangnya. Seperti nya ia juga bergairah ia membuka seluruh pakaiannya. Dan langsung menerkam diriku yang terbaring di ranjang. Ia melumat bibit ku dan lidah ku. Tangannya yang kekar dengan tergesa-gesa melucuti pakaian ku. Ia paham apa yang kubutuhkan. Tangannya dengan lihai meremas payudara ku. Aku berdesah kenikmatan.

Benar ini kenikmatan yang tak bisa ku selesai kan dengan Min Yonggi aku bergetar hebat ketika Jungkok menggigit payudara ku. Tangannya menggerayangi tubuh dan area kewanitaan ku. Ia menyentuh bagian sensitif ku dan aku berdesah kenikmatan. Aku akan mencapai klimaks nya. Tanganku juga bergerak bebas menggerayangi tubuh Jungkok. Kurasakan bahwa ia juga sudah sangat siap untuk bergulat panas dengan ku. Tanpa aba aba Jungkok memasukkan nya dan bagian ini lah aku menyukainya. Hentakan demi hentakan masuk kedalam rahimku. Terasa panas perih dan penuh. Meski tak sesakit seperti pertama kalinya aku melakukan nya bersama jungkok tapi tetap saja aku merasa kan sakit dan kenikmatan yang luar biasa setiap aku melakukan hubungan sexs bersama nya. Kurasa dia benar benar berolahraga dengan rajin. Buktinya saja bahwa barang nya benar benar besar dan luar biasa memuaskan ku.

Aku menikmati setiap hentakan yang Jungkok lakukan. Kali ni pun seperti sebelumnya tetap menggunakan pengaman pun sama nikmatnya.

Desahan demi desahan mengisi seluruh ruangannya. Nafas yang ter engah engah dan keringat Jungkok yang mengalir membuat dia semakin sexsi . Benar aku kagum dengan tubuhnya yang kekar.  Abs yang tertata rapi seperti roti sobek . Otot otot yang menonjol keluar dari kulit nya menandakan bahwa ia sering mengangkat barbel berat. Dan bagian yang  paling kusukai adalah barangnya. Besar kekar dan memuaskan hasrat seksual ku.

Aku dan Jungkok bergulat panas. Entah apa yang dia makan sehingga staminanya begitu hebat. Hingga akhirnya kami pun mencapai klimaks bersama sama setelah bergulat dengan berbagai gaya.

Aku tertidur lelah karena pertarungan kami. Jungkok pun mencium bibirku dan akhirnya ia berbaring di sebelah ku dan tertidur pulas.

Aku merasakan dingin yang hebat. Tubuhku menggigil kedinginan. Aku memaksakan bangun dari tidurku dan meraba raba mencari selimut untuk menutupi tubuh ku tanpa pakaian. Kulihat Jungkok tak ada di sebelah ku. Sebelumnya dia tertidur di sebelah ku. Aku menemukan selimut yang terjatuh di bawah ranjang. Kuraih selimut itu dan membalut kan nya di tubuhku. Aku melirik jam yang terpasang di meja kecil Jungkok. Waktu menunjukkan pukul 5 sore. Aku bangun dan mencari nya di luar kamar. Kulihat ia berdiri di depan kompor. Aroma wangi yang menyeruak di seluruh ruangan pun membuat ku semakin sadar. Benar aku lapar aku bahkan tak sempat sarapan pagi tadi . Aku terburu-buru mengemasi barang-barang oppa dan berakhir di apartemen Jungkok. Meski tadi sempat aku berciuman dengan Yonggi. Ah sial gara gara bernafsu aku sampai tidak makan seharian ini. Dan sekarang aku benar-benar lapar. Aku berjalan mendekati Jungkok yang sedang memasak. Ia tersenyum kecil melihat kedatangan ku.

" Ahh sayang kau sudah bangun ?" Tanya nya sambil memasukkan beberapa daging ke dalam soup nya.

" Emmm " aku hanya bergumam dan mengangguk kecil sambil menatap Jungkok tang tengah memasak untuk ku.

" Kau duduklah di sana. Ini sebentar lagi akan matang dan kita akan segera makan !" Perintah dia sambil menuntun ku ke kursi yang ada di depan nya. Ia menciumi bibir ku dan kembali menyelesaikan soup nya.

Aku menatap Jungkok dengan lekat lekat. Sungguh aku tak percaya sampai detik ini pun aku bisa bercinta dengannya. Kulihat tubuh kekarnya yang sedang memasak. Wajahnya yang tampan dan serius saat mencicipi masakan nya. Ia hanya mengenakan baju pendek dan boxer . Cukup membuat ku bergairah sejenak. Sial aku benar-benar candu dengannya.

Tak lama ia selesai memasak dan dengan cepat ia menyiapkan makanan untuk ku. Aku yang masih terbalut selimut tak bisa memegang sendok untuk makan. Aku malu karena bangun tak langsung menggunakan baju. Terlalu malas jadi hanya membalutkan selimut ke tubuhku untuk menutupi nya. Sejujurnya tak usah di tutupi pun aku tak apa karena Jungkok juga tak mempermasalahkan nya.

Ia dengan senang hati menyuapi makanan ke mulut ku. Aku seperti bayi baginya. Perlakuan yang kudapat kan dari Jungkok benat benar membuat ku mabuk. Aku tak pernah merasakan seperti ini saat menyukai Yonggi. Seandainya saja separuh sifat nya Jungkok untuk Yonggi kurasa aku tak akan se sakit ini mencintai nya.

Kulihat wajah jungkok tersenyum bahagia.

" Gomawo sayang !" Ucap ku lirih

"Untuk apa ?" Tanya Jungkok

" Semuanya " ucapku tersenyum kecil

" Aku yang berterima kasih kepada mu karena kau mau menerima ku menjadi bagian dari hidup mu .!" Balas Jungkok mesra

Ia kembali menyuapiku dengan lembut. Aku tak tahu sejak kapan aku merasa nyaman bersamanya. Apakah aku boleh seperti ini dia benar benar baik pikirku.

Aku menatap lekat lekat wajah Jungkok yang sedang berada di depanku. Dengan tiba tiba aku mencium bibir nya.

Tidak bukan hanya sebatas ciuman bibir aku melumat nya.

Tanganku yang sejak tadi berada di dalan selimut agar tak terlepas selimut yang membalut ku, tiba tiba saja ku lepas begitu saja. Kurangkul tubuh Jungkok yang kekar di hadapan ku. Ku buka pakaian nya. Dengan cepat Jungkok mengangkat ku ke atas meja makan . Aku masih melumat bibir Jungkok dengan bergairah.

Tanpa pikir panjang aku pun dan dia melakukan hubungan seks di dapur. Benar ini adalah hal yang gila yang kulakukan dengannya. Tak ada yang bisa menyangka bahwa aku benar-benar terbuai dengannya.

Desahan demi desahan mengisi ruangannya. Keringat mengalir di tubuh kekarnya nya. Hentakan demi hentakan kenikmatan yang luar biasa. Benar hari ini aku benar-benar menghabiskan waktu ku bercinta bersama laki laki ini. Ya Jeon Jungkok adalah hasrat nafsu ku.

Entah berapa kali kami melakukan sexs hari ini. Tak ada kata lelah ketika aku bergulat panas dengannya.

Sudah seminggu sejak keberangkatan Oppa ke luar negeri. Aku juga sibuk dengan berbagai tugas yang di berikan oleh Asdos Heo. Sesekali Jungkok mampir ke kampus dan mencari ku . Dan kali ini semua orang tahu bahwa aku dan Jungkok tengah berkencan.

Aku tak begitu tertarik dengan beredarnya gosip buruk tentang ku dan Jungkok karna aku juga tak peduli tentang mereka. Aku hanya terbiasa hidup tanpa melihat penilaian orang terhadap ku.

Aku berjalan menuju ke perpustakaan yang sering ku datangi  bersama Park jimin dan Kim Taehyung. Tapi kali ini aku datang sendirian tanpa mereka berdua.  Mereka tengah sibuk dengan urusannya masing-masing, Aku memilih beberapa buku yang berhubungan dengan tugas ku. Tak sengaja aku bertabrakan dengan seseorang namja yang sedang ikut mencari beberapa buku.

Braakkkkkk  tiba tiba beberapa buku terlempar jatuh kebawah. Dengan cepat aku membantu mengambilnya.

" Ahh mianhe ....!!!" Ucap ku panik

" Gwenchana !!!" Jawabannya

Kulirik namja yang sedang membetulkan beberapa buku dan tanpa sadar aku berteriak " yaaaakk Namjoonsshi !!" Teriakku tanpa sadar di dalam perpustakaan. Aku cepat-cepat menutup mulut ku dengan kedua tangan ku. Kulihat ia hanya tersenyum kecil.

" Mianhe Namjoonsshi !!!" Bisik ku kepadanya

" Gwenchana !!" Ulanginya lagi dengan senyum khasnya yang menampakkan kedua lesung pipi yang dalam

" Kau sedang apa disini ? Apakah kau juga sedang mengerjakan beberapa tugas ?" Tanya ku penasaran

" Ahh aniyyeo !! Aku hanya mengembalikan beberapa buku yang kupinjam !! " Ucapnya sambil mengembalikan beberapa buku ke asal nya.

" Ahh benarkah ?? Ummm kau ada rencana apa hari ini ? Kau sudah makan siang ?? Apakah kau menemaniku hari ini ?" Pinta ku kepada Namjoon

" Ummm kurasa aku hari ini tak ada rencana kemanapun ! Baiklah setelah aku mengembalikan semua buku ini. !!" Balas Namjoon

" Aasssaaa !! Aku akan menunggu mu di luar, kau cepat selesaikan .!! Ahh aniyy aniyy !! Aku akan membantu agar bisa cepat selesai !" Jawabku semangat sambil membantu namjoon mengembalikan beberapa buku ke rak .

Kulihat Namjoon hanya membalas dengan senyumannya dan tetap berjalan sambil mencari beberapa tempat buku yang ia lupa.

Setelah menyelesaikan menata buku, aku dan Namjoon segera pergi menuju parkiran mobil. Aku berencana ingin membalas budi tentang sebotol minumannya.

Kulihat  sebuah mobil sport yang sama hanya berbeda warna berada di sebelah mobilku, siapalagi kalo bukan Jeon Jungkok. Ia membeli kanku sebuah mobil sport berwarna putih yang elegan sedang kan dia membeli mobil berwarna hitam yang keren. Bahkan untuk plat nya saja hampir sama hanya berbeda satu angka. Aku tertawa melihat ia memarkirkan persis di sebelah ku. Dasar dia benar-benar sangatlah gila . Pikir ku tiba tiba.

Aku melihat Namjoon yang sedang menunggu ku untuk mempersilahkan dirinya menaiki mobil ku. Ia benar-benar laki laki yang sangat sopan dan baik. Entahlah tiba tiba terbesit dipikiran ku untuk menanyakan apakah dia bisa menyetir apakah dia mempunyai SIM . Tapi aku tak berani mengatakan nya. Aku takut melukai perasaan nya. Aku hanya tersenyum memberikan beberapa tanda bahwa ia boleh masuk ke dalam mobil ku.

Aku dengan santai memutar kemudi dan menuju ke jalan raya. Aku tak tau ingin makan siang dengan apa. Karna benar-benar ini semua adalah acara yang tak terduga

" Ahhh mian !!! Kau ingin makan apa ?" Tanyaku pada Namjoon

" Ahhh ... Ummm aku bisa makan apapun itu " ucapnya

" Ahhh bagaimana kalau kita makanan yang pedas ? Apakah kau bisa makan pedas ?" Tanyaku penasaran

" Umm aku tak terlalu menyukai makanan pedas, ahh tapi jika kau ingin makan itu tak masalah !" Jawabnya

" Aniyy aniyy aku ingin mengikuti selera mu, aku tak ingin kau memaksakannya !"

" Ohhh okey aku ada recommend satu tempat yang menurut ku di sana menyediakan berbagai macam jenis makanan . Oh untuk rasa ku kira lumayan !" Balas nya lagi

" Baiklah ... Di mana kah itu ? Kita kesana !" Jawabku

Lalu Namjoon mengarahkan tempatnya, menurut ku lumayan jauh dari kampus tidak ini cukup jauh bagiku. Bagaimana bisa dia tau tempat sejauh ini ? Apakah dia juga sering datang ke sini pikir ku saat tiba di tempat yang di katakan Namjoon.

Sebuah toko kecil di ujung gang, tidak terlalu besar dan ramai hanya ada beberapa orang tua yang sedang duduk-duduk sambil menikmati makanan itu. Aku dan Namjoon masuk ke dalam toko itu, kulihat wanita separuh baya tersenyum lebar menyambut kami. Seperti nya namjoon akrab dengan pemilik toko itu.

" Ahhh Namjoonsshi ?" Sapa nya ceria

" Ahh anyeonghaseyeo !" Sapa Namjoon sambil membungkuk

" Ahh ne ne !! Kau apa kabar ? Sudah lama sekali aku tak melihat mu ? Ahh apakah dia pacar mu ? Dia cantik sekali ?" Tanya nya

" Ahh aniy aniyeo !! Umm dia teman satu kelas ku !" Jelas Namjoon

" Ahh mianhe !! Ahhh aku kira dia !!" Ucapnya terputus

" Ahh saya Andira kim, saya hanya teman satu kampus nya ! " Ucapku memperkenalkan diri

" Ahh benarkah ? Ahh baiklah kalian duduk dulu . Dan ingin makan apa ? Akan aku siapkan segera !" Perintah nya

" Hmmm kajja !" Ajak Namjoon kepadaku

Kulihat tempat yang sudah sangat tua sekali, dilihat dari warna cat nya yang sudah usang dan perabotan makanan yang lusuh. Banyak yang ingin ku tanyakan padanya tapi aku tak berani, aku takut melukai perasaan nya. Kulihat Namjoon begitu bahagia. Ia membantu pemilik toko itu mempersiapkan makanan yang kami pesan.

Ahh sungguh dia benar benar tampan dan baik, tiba tiba aku merasakan getaran dalam dada ku saat memikirkan Namjoon. Gilaa kenapa tiba tiba aku malu sendiri batinku.

Tiba tiba seorang gadis kecil berusia kurang lebih 7 tahun berlari begitu semangat ke arah Namjoon. Ia pun memeluk Namjoon dengan erat dan langsung dalam sekejap dia sudah berada dalam gendongannya. Ia menciumi Namjoon dengan semangat. Tiba tiba aku jadi iri dengan gadis kecil itu yang bisa mencium Namjoon. Ah sial pikiran ku kotor mulai berdatangan.

Entah kenapa kulihat mereka tampak saling merindukan satu sama lain.

Makanan yang kami pesan pun sudah siap. Namjoon membantu membawakan makanannya bersama gadis kecil itu.

" Ahh ini, silahkan di makan !!" Ucap Namjoon lirih

" Ahh thanks !" Balas ku

" Ahh oppa aku akan pergi ke kamar ku menyelesaikan pekerjaan ku. Aku harap oppa bahagia !" Ucap gadis kecil itu tiba-tiba

" Kau tak ingin menemani oppa makan ?" Tanya Namjoon

" Tidak ... Sudah ada kakak cantik ini yang menemani mu ! Aku harap kebahagiaan akan datang bersama mu oppa !" Balasnya sambil tersenyum kecil

" Baiklah ... Jika kau butuh apapun itu jangan sungkan untuk menghubungi ku. Kau harus janji ! Dan satu lagi setelah kau selesai aku harap kau bisa bersekolah bersama oppa !" Ucap Namjoon sambil memeluk gadis kecil itu dan mengusap kepalanya.

Sebenernya aku ingin banyak bertanya siapa dia dan apa hubungannya dengan Namjoon. Tapi kurasa itu tak pantas dan tak sopan. Aku hanya melihat Namjoon melepaskan pelukannya dan menatap gadis kecil itu pergi hingga hilang di balik pintu masuk.

" Ahh maaff ... Kau harus nya tak melihat ini, kajja kita mskan sebelum dingin !" Ajak Namjoon kepadaku

" Ne !" Balas ku

Ku ambil sendok yang berada di sebelah soup ku. Awalnya aku ragu untuk memakannya, kulihat Namjoon dengan semangat memakan apa yang ia pesan sebelum nya.

Aku pun segera mencicipi makanan yang kupesan itu dan wow aku terbelalak tak percaya tentang rasanya

" Woow ??? Yahhh !!! Hey Namjoonsshi !!" Teriakku tak percaya. Mata ku pun langsung takjub dengan makanan di depan ku. Sungguh rasanya sangat lezat.  Tidak ini lebih lezat lagi

Namjoon hanya tersenyum kecil melihat ku takjub. Ia melanjutkan makannya tanpa berkata apa-apa.

" Yaakk kau kenal dengan pemilik toko ini ? Gilaa enak banget ! Bagaimana bisa ia memasak masakan ini ? Daebak !! Jinjja .!!" Ucapku tak berhenti takjub

" Kau menyukai nya ? Apakah sesuai dengan selera mu ?" Tanya Namjoon dengan semangat

" Wahhh aku benar-benar menyukainya, ini benar-benar enak ! Yahh kau belum jawab pertanyaan ku barusan ! Kau kenal dengan pemilik nya ? Apa hubungannya dengan kau ? Kenapa ia tak membuka toko di tempat yang ramai pasti bakalan banyak yang akan datang berkunjung ! Gilaa enak banget !!" Ucapku tak henti henti

" Ahh bibik pemilik toko ini dulu nya adalah orang yang dekat dengan ku. Bisa di bilang dia orang tua kedua ku. !" Jawab Namjoon dengan santai

" Ohh ... " Ucapku ragu ragu

" Dia merawat ku sejak kecil sebelum orang tua ku meninggal, sampai aku besar pun dia masih tetap saja baik kepada ku !" Jelas Namjoon

" Ahh maaff ... Emm bu bu bukan maksudku untuk mengingat kan kem ...."

" Tak apa ... Aku tak sesedih itu ! Kini aku benar-benar sudah tak apa !" Balas Namjoon sambil tersenyum manis

Ya tuhan dia benar-benar tampan, apa yang dia lalui semasa kecilnya. Aku benar-benar ingin membantunya agar ia terus tersenyum seperti itu.

" Andira ? Heyy andira ? Kau tak apa ? " Tanya Namjoon yang membuyarkan lamunanku

" Uh ? Ah ah tak apa ? Ah hanya saja aku tiba-tiba ingin menambah makanan lagi hahahha !" Ucapku alasan

" Benarkah ? Mau ku pesankan kembali ?" Tanya Namjoon

" Ne !! Bisa kah kali ini di bungkus saja ? Ahh aku ingin memberikannya kepada ibuku !" Pinta ku

" Oh oke !! Akan segera ku pesankan !" Balas Namjoon

" Thanks !!" Balasku sambil menikmati makanan.

Setelah selesai makan, aku mengikuti Namjoon ke sebuah tempat yang tidak jauh dari toko tempat kami makan.

Di ujung pertigaan jalan ada sebuah toko buku yang sangat tua sekali. Di sana banyak anak-anak sekolah sedang berkerumunan bermain permainan yang sudah tua yang di sediakan oleh toko buku itu.  Aku mengikuti Namjoon masuk ke dalam toko buku itu, pertama kali aku memasuki toko buku yang usang dan penuh dengan buku buku tua. Uniknya toko ini juga menyediakan sewa Dvd tua. Suara musik lama mengalun dengan Indah di toko ini

Sungguh aku benar-benar takjub dengan apa yang aku lihat hari ini. Namjoon adalah orang yang sangat berbeda dari apa yang aku pikirkan.

***********