Usai berbelanja, Azka mengajak Andrea untuk membeli ice cream. Entah mengapa ia sangat ingin menikmati makanan yang sebelumnya ia hindari itu hanya karena kehadiran Andrea. Ia menggelengkan kepalanya pelan agar bayang-bayang senyum Andrea bergeser dari ingatannya, tapi itu mustahil jika saat ini ia justru menggenggam erat tangan gadis itu tanpa minat melepaskan. Mereka langsung memesan ice cream sesuai dengan rasa kesukaan Andrea. Gadis itu kini tersenyum sangat manis karena merasa sudah di manjakan oleh seseorang selain kedua orang tuanya. Ia pun sedikit melupakan Daren yang entah sudah hari ke berapa tidak menghubunginya. Andrea akan merasa sedih jika mengingatnya, tapi hari ini ia menepis kesedihan itu karena ada Azka.
"Aku langsung pulang. Lelah sekali," ucap Andrea saat turun dari taxi.
"Istirahatlah. Nanti makan malam aku akan menelponmu," sahut Azka yang diangguki oleh Andrea.