Cukup lama Alleta menunggu. Ia meletakkan kepala di atas meja makan. Berkali-kali dirinya melihat ke arah jam dinding, dan suaminya belum juga kunjung datang. Alleta dengan sengaja memasak banyak sekali, ia ingin ketika Fathan melihatnya dan langsung memuji dirinya. Begitupun dengan Alleta sendiri, berdandan sejak sore hari. Memakai pakaian terbaiknya, agar Fathan terpesona olehnya. Tetapi, pakaian yang dikenakan Alleta malam ini sedikit terbuka. Sebenarnya ia kurang nyaman, mau tidak mau Alleta harus memakainya karena tidak ada pilihan lain.
Beberapa saat kemudian. Terdengar suara deru motor dari garasi. Alleta terperanjat dan segera berjalan untuk membukakan pintu dan menyambut kedatangan Fathan. belum sempat ia membukakan pintu, Fathan sudah berdiri sambil memegang sebuah kantung plastik di tangannya.
"Ini buat kamu," ujar Fathan memberikan kantung plastik tersebut.
"Apa ini?" Alleta mengintip dengan membuka celah yang ada di kantung itu.