Freya tersenyum simpul saat wajahnya di tangkup oleh tangan yang sangat cewek itu rindukan.
"Maafin, Papa."
Freya menautkan alis bingung sekaligus heran. "Papa ga ada kabar buruk, kan? Kenapa minta maaf? Kak Devan juga ga apa-apa 'kan?" Freya hanya takut jika ada kendala atau permasalahan lain di keluarganya.
Gibran datang menghampiri putrinya saat Freya memang sedang istirahat. Cewek itu merasa senang, kini dia bisa untuk bertemu langsung dengan sang Papa. Setelah lima belas hari lamanya Freya tidak berjumpa, kini Papa 'nya bisa untuk menemuinya di sana.
Gibran menggeleng cepat. Kedua tangannya memegang pundak Freya sambil menunduk dalam. Freya semakin di buat bingung dan takut. Ada apa dengan Papa 'nya? Apa ada sesuatu yang membuat sang Papa menjadi sedih? Terlihat sangat menyedihkan. Kedua mata panda yang terlihat jelas membuat Freya merasa risau.