Freya meng-khawatirkan Devan saat cowok itu ingin mencari orang ber-hoodie. Ancaman yang Devan ucapkan tidak jadi masalah untuk Freya, dia sedikitpun tak merasa takut. Freya sering kali mendengar lontaran itu, namun dia selalu bisa menghadapinya dengan cara yang membuat orang itu termakan oleh ucapannya sendiri. Freya pintar, dia jago dengan pisau jenis apapun. Tapi saat ini, Freya harus berlatih sebelum dia tertatih. Orang itu pasti pintar juga soal yang sudah termasuk dalam hal 'kriminal'.
Baginya, semua nyawa seseorang sudah ada di tangan Tuhan. Ada seseorang yang berniat untuk membunuh hingga dia berhasil dengan niatnya, tapi, korban itu bisa hidup kembali karena Tuhan yang menghendaki. Kita hanya bisa bertindak, bukan berarti Tuhan mengijinkan dengan dia tertusuk di awal lalu meninggal. Takdir tidak bisa di hindari, semua sudah ada yang mengatur tanpa kita ketahui.
Devan tidak sendiri, dia di temani satu bodyguard Freya dengan satunya yang masih setia menjaga di luar kamar.