Devan dan Gibran kali ini yang menjaga Freya. Richo dan Marvin pulang karena mereka harus mengganti pakaian juga istirahat, menunggu Freya bangun memang butuh strategi juga mereka berdua sama-sama begadang selama dua malam.
"Devan." Panggil Gibran, cowok itu menoleh. "Bagaimana jika rumah sakit ini tidak bisa memindai luka, Freya?" papa 'nya bertanya risau.
"Devan juga merasa gitu, Pa." Cowok itu menatap Freya sendu, "kita tunggu dulu aja. Devan yakin dia akan bangun."
Gibran mengangguk saja, mungkin dia harus lebih bersabar.
Setelah ini Gibran akan pastikan untuk mencari sopir sekaligus bodyguard untuk putrinya. Gibran merasa tidak berguna sekali menjadi ayah, dia begitu prustasi. Jika putrinya terjadi apa-apa yang serius dia pasti akan menyalahkan dirinya yang tidak becus untuk menjaga, padahal dia sudah berjanji pada istrinya untuk terus berada pada pelukannya, tapi sekarang apa dia baru saja melanggar? Dia mengingkari.
