"Gimana luka kamu?" Tanya Gibran pada Freya.
Cewek itu tersenyum tipis. "Udah ga pa-pa, kok. Freya, ga ngerasa ngilu lagi kayak pas abis mandi hari itu."
Devan tertawa pelan. "Jadiin pelajaran. Kamu jangan lari sampe kayak gitu. Pokoknya jangan pernah di ulangi." Cowok itu mulai cerewet. Freya hanya membalas dengan dehaman.
Gibran hanya tersenyum. Mereka sedang makan malam yang kini di sediakan oleh Bi Siti. Freya pasti tidak akan pernah di ledek lagi jika sudah ada yang menyediakan semuanya, cewek itu akan aman dari celotehan Devan.
"Freya," Devan memanggil dengan adiknya yang menatap. "katanya mau ubah penampilan. Terus kenapa masih sama aja kayak biasanya?" Cowok itu masih saja mempermasalahkan.
"Jadi kamu ada rencana buat merubah penampilan?" Gibran kali ini menimbrung. Freya di buat kesal oleh Devan. Papa 'nya pasti akan meminta yang aneh jika sudah mengetahui hal itu.
