Devan mendekat ke arah Freya yang sedang duduk di tepi kolam, cewek itu terlihat menatap lurus. Devan duduk di sebelahnya, dia sama sekali tidak membuat Freya terganggu dan tetap diam dengan aktivitasnya itu.
"Kamu masih bingung mau kuliah di mana?" Devan bertanya menatap Freya dari sampingnya, namun cewek itu tidak ada menoleh maupun melirik sang Kakak.
Freya tetap diam dan hanya menghela napas berat. Sepertinya beban di dalam pikirannya terlalu berat hingga kapan saja bisa membuat cewek itu stress. Belum dengan kekasihnya yang menghilang, apa yang harus Freya ekspresikan sekarang?
"Freya. Kamu kenapa, si? Apa ada hal lain yang lagi di pikirin?" Tanya Devan lagi.
"Richo, Kak."
Devan menautkan alis. "Jadi kamu masih mikirin anak itu, buat apa? Bukannya dari awal dia cuma buat kamu sakit doang?" Dia merasa tidak terima dengan perlakuan Richo yang tidak ada tanggung jawabnya sama sekali terhadap Freya.