Devan keluar dari mobilnya. Dengan sedikit gugup dan merasa ragu juga, cowok itu menghela napas dalam sebelum benar – benar memasuki rumah keberadaan sang Papa.
Dengan memberanikan diri Devan mulai melangkah mantap dan akan menemui Papa 'nya di dalam. Devan yakini sudah pulang dari kantornya.
Devan tidak mengetuk pintu itu lebih dulu, dia dengan tidak sopan langsung memasuki rumah yang sudah sedikit lama di tinggalnya saat merasa begitu stress karena tidak ada adiknya. Devan merasakan begitu sunyi dan sepi saat dia sudah berada di dalam rumahnya.
"Papa." Devan memanggil. Suaranya sampai menggema di ruangan tengah, padahal cowok itu tidak sampai berteriak atau meninggikan suara dari biasanya.
Apa Papa 'nya tidak ada di rumah? Kenapa sangat sepi? Devan menyesal tidak sempat mampir ke kantor Papa 'nya dulu jika di sana tidak ada siapa – siapa. Cowok itu mendengus dan berbalik untuk pulang saja. Percuma juga jika tidak ada sang Papa.
"Devan."