Freya menaikan satu alisnya. Dia sedang kebingungan dengan orang yang menatapnya sendu. Apa ada raut aneh dari dirinya?
"Kamu pasti abis berantem." Ucapannya terdengar cemas yang di tahan. Freya menunduk sedikit. Dia tidak sempat untuk menutupi lukanya seperti dulu. Kali ini Freya ingin Papa 'nya tahu bagaimana dia bisa menghajar orang yang sudah berani berbuat jahat padanya.
"Kakak, udah bilang kalo ga usah kamu ladenin mereka! Papa juga udah larang kamu, Freya."
Cewek itu menatap malas. Kakaknya terlalu membela sang Papa sekarang. Kenapa Devan sekarang justru membuat Freya semakin tidak mood? Padahal Freya baru saja membalas semua yang telah di lakukan pada Kakaknya.
"Wajar, Kok. Cuma luka di sudut bibir aja, ga akan buat Freya lemah."