Gibran dengar putranya sedang dalam kepungan seseorang, dia bersigap menuju lokasi yang di kirimkan oleh orang suruhannya. Gibran tidak habis pikir. Kenapa bisa ada orang yang ingin berbuat jahat pada putranya? Mereka tidak tahu bagaimana bengisnya Gibran saat berkelahi? Bahkan satu kampung Gibran siap untuk meladeni.
Dia sudah menyiapkan mobil tanpa seorang sopir. Gibran menyuruh untuk berjaga di kantornya saja, jangan pernah untuk berniat mengikuti atau menyusulnya.
Kali ini siapa yang berani berbuat seenaknya? Jika dulu Gibran di cegah oleh orang yang tidak menyukainya, lalu siapa lagi yang akan menjadi lawannya?
Gibran melihat Devan yang masih melawan, cowok itu sudah terlihat ada luka di bagian wajahnya. Gibran segera maju dan ikut membantu Devan untuk melawan. Mereka melawan tujuh orang yang membawa tongkat. Tiga orang sudah tumbang saat Devan berhasil memukul kepala dari orang – orang itu.
"Udah, Pa! Biarin mereka pergi." Devan menyegah saat komplotan itu kabur.