Richo tersenyum tipis sambil menguyah makanan. Dia di temani Freya lagi kali ini, cewek itu lebih penurut dari biasanya yang selalu saja menolak.
"Freya, kamu setelah ini mau kemana?" Tanya Richo di sela suapan 'nya.
Cewek itu berpikir, dia sedikit memiringkan kepalanya ke samping kanan. "Eum ... nyari tumbal."
Richo terkekeh, Freya selalu saja menjawab asal sekena dia merasa nyaman saja. Richo sudah mengetahui sifat biasa cewek itu, dia sangat memakluminya.
Handphone Freya bunyi, ada panggilan masuk dari Marvin yang segera dia angkat. "Heum."
Richo menatap Freya yang sedang mengobrol dari handphone 'nya, cowok itu sedikit merasa tidak nyaman saat Freya bilang 'oke, segera ke sana'.
"Ada apa?" Tanya Richo saat Freya seperti buru – buru untuk pergi.
"Ada urusan lain." Cewek itu segera berdiri hendak melangkah jika tidak tangan Richo yang mencegah.