Devan sedang berada di ruang depan, di pangkuannya terdapat laptop yang masih dia gunakan untuk masalah kantor. Devan melirik saat pintu terbuka, Freya baru saja pulang sekolah dengan di temani Guntur di belakangnya.
"Hey, kalian sudah pulang." Devan menyahut, Guntur tersenyum dan menjawab, "Iya, Kak."
Freya masih saja bersikap acuh, cewek itu berjalan melewati Devan dan segera menaiki tangga untuk menuju kamarnya.
Devan menghela napas gusar, cowok itu melirik pedih punggung Freya yang sudah tak terlihat lagi. Guntur mengerti, dia sedikit menunduk dan maju satu langkah untuk mengusap bahu Devan beberapa kali. Melihat Kakak Freya terlihat sedih justru membuat Guntur juga merasakan sakitnya seperti apa.
"Kak Devan, sabar. Freya kayak gini pasti memikirkan masalah dia yang ga selesai – selesai. Guntur yakin dia akan kembali lagi di saat semuanya sudah kembali normal, saat Freya bisa menyelesaikan masalahnya." Tutur Guntur membuat Devan tersenyum miris, cowok itu mengangguk lemas.