"Asik, Freya sekolah dong. Kita semua kangen sama lo, kapten." Trian berucap mengejutkan Freya yang sedang melamun. Cewek itu sudah duduk di bangkunya.
"Lo ga sakit 'kan, Ya?" tanya Milano yang mendekat. Dia mendadak khawatir melihat wajah Freya yang tidak biasanya sedikit pucat.
Freya menggeleng. "Bosen liat muka lo semua aja." Ketusnya.
Trian terbahak, Galen hanya tertawa pelan sedangkan Milano sedikit mendengus, namun dia sedikit lega juga sudah melihat langsung keadaan cewek yang dia suka baik – baik saja.
"Btw, Ya. Kemarin itu di kelas ini ada tampar – tamparan, loh." Trian lemes mulai menceritakan. Sepertinya mulut Trian sudah terlalu menjadi kebiasaan jika tidak membeberkan.
Galen dan Milano menatap Trian lamat. Jangan sampai Trian keceplosan. Kenapa begitu susah untuk cowok itu diam dengan permasalahan yang sudah selesai saat itu juga? sudah mirip dengan perempuan yang senang sekali jika sudah mencari topik untuk di perbincangkan.