Richo masih menggenggam tangan Freya yang begitu hangat. Cewek itu masih terbaring lemah di kasur itu. Dia benar – benar merasa begitu kejam jika menatap wajah Freya yang damai. Kenapa bisa perasaanya tidak berpikir sejauh apa Freya lebih menanamkan goresan yang sudah pasti sangat lebar di bandingkan dengannya. Richo semakin sakit jika Freya terus menerus tidak menganggap keberandannya di lingkungan hidup cewek itu.
Richo tidak pernah mengertikan. Dia memang sudah egois dan hanya ingin Freya menjadi miliknya saja tanpa yang lain ingin mengganggu hubungannya. Dia juga sudah begitu lelah dengan semua permasalahan yang sudah kejadian di antara hubungannya yang mulai mendekat.