Richo tersenyum lebar, akhirnya weekend dia bisa bersama dengan cewek yang di cintai. Richo tentu merasa bahagia dengan keberuntungan di hari itu juga.
"Om percayain aja sama, Richo." Cowok itu merangkul Freya, dia menatapnya dari samping. "Freya akan aman dan pasti ... dia senang."
Gibran menyuruh Freya untuk menemani Richo. Apa Gibran sudah terkena pelet dari cowok itu? Bisa – bisanya tanpa ijin Freya, Richo langsung saja menyetujui.
"Pa, Freya masih capek. Mau istirahat di rumah, kenapa suruh jalan sama cowok ini, si?" kata Freya yang kesal.
Lagipula kenapa cowok itu selalu ada di mana – mana sekarang? Seperti jelangkung saja.
"Papa yang mengijinkan, kalian biar ada waktu untuk berdua juga." sahutnya membuat Richo semakin senang.
Devan ingin protes juga, tapi dia harus menolak seperti apa?
"Pa, Freya katanya mau ubah penampilan, Devan. Ini belum selesai, loh."
Freya berdo'a di dalam hati, semoga Papa 'nya menyetujui ucapan Devan yang meminta.
"Kan ada, Papa."